“Dengan hadirnya SIMURP diharapkan mampu mengembangkan kemampuan manajerial penyuluh dan pengelola di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)”, ujar Mentan SYL.

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kementan Dedi Nursyamsi, akan mengembangkan pertanian dengan memaksimalkan BPP Kostratani sebagai acuan untuk menciptakan pertanian yang tangguh menghadapi krisis iklim.

Melalui FFD yang merupakan salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan antar petani, peneliti dan penyuluh dapat saling bertukar informasi. Khususnya tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan mendapatkan umpan balik dari petani mengenai masalah dan hambatan yang dihadapi dalam bertani.

“FFD dan panen di lokasi Sekolah Lapangan (SL) juga merupakan salah satu kegiatan dari SIMURP. Kegiatan ini dilakukan untuk menggali potensi, masalah, dan hambatan yang ditemui oleh para petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani,” kata Dedi

Dedi menjelaskan kalau pertanian cerdas iklim atau CSA proyek SIMURP memiliki dampak yang positif untuk pertanian. CSA SIMURP bisa meningkatkan produktivitas produksi tanaman dan pendapatan petani.