hainews.co.id – Salah satu langkah Kementerian Pertanian (Kementan) mencapai target swasembada, adalah dengan Program pembentukan Brigade swasembada pangan. Tim brigade pangan bentukan Kementan tersebut diyakini dapat mempercepat swasembada pangan melalui optimalisasi sumber daya lokal dan dukungan teknologi pertanian modern.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan membutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak termasuk sumber daya manusia (SDM) pertanian, khususnya petani.”Kita harus bekerja keras dan berkolaborasi untuk mewujudkan swasembada pangan secepat mungkin, karena ini merupakan kunci ketahanan pangan nasional, Brigade Pangan memiliki target meningkatkan indeks panen dari yang IP100 menjadi IP300, panennya bukan tanamnya, produktivitasnya meningkat, serta mengutamakan kesejahteraan petani milenial yang berdomisili di wilayah tersebut,” ujar Amran.
Dalam upaya Penguatan Manajemen Brigade Swasembada Pangan dan Akselerasi Proses Bisnis, Polbangtan Gowa sebagai salah satu penanggung jawab program Kabupaten daerah Sulawesi Selatan mengumpulkan sekira 120 orang tim Brigade dari empat Kabupaten yakni Gowa, Bone, Wajo dan Sidrap.
Acara yang diadakan di Aula Syekh Yusuf Kampus I Polbangtan Gowa tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Idha Widi Arsanti serta beberapa pejabat seperti Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Direktur Polbangtan Gowa dan Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku.
Dihadapan Tim Brigade swasembada pangan yang umumnya petani muda tersebut Arsanti mengingatkan tentang pentingnya manajemen Brigade swasembada Pangan yang lebih efektif dan efisien serta akselerasi proses bisnis di sektor pertanian.
”Brigade swasembada pangan memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan daerah, dan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas serta kemampuan para anggota Brigade Pangan dalam mengelola dan memasarkan produk Pertanian”, pesan Arsanti.
Menurut Arsanti Kegiatan mengumpulkan tim tersebut juga guna mengarahkan tim untuk peningkatan koordinasi dan kolaborasi antara berbagai pihak terkait, termasuk dinas-dinas pertanian, lembaga pendidikan, sektor teknologi modern serta sektor swasta, guna menciptakan ekosistem yang lebih baik dalam pengelolaan pangan.
Selain itu kesempatan tersebut dijadikan wadah antar tim untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, serta solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi berbagai daerah asal yang berbeda.
Seperti diketahui Program Brigade Swasembada Pangan Kementan dihadirkan sebagai respons terhadap tantangan di sektor pertanian, seperti keterbatasan regenerasi petani dan perlunya modernisasi dalam sistem pertanian di Indonesia.
Tim Brigade Pangan yang dibentuk dirancang untuk mengelola lahan pertanian dalam skala yang lebih luas dan efisien serta memadukan teknologi, manajemen modern, dan pemberdayaan petani milenial. Kementerian Pertanian berharap melalui program tersebut dapat meningkatkan produksi khususnya padi lebih signifikan dan memastikan keberlanjutan sektor pertanian di tangan generasi muda yang lebih adaptif dan inovatif.
Teknisnya setiap Brigade terdiri dari 15 petani muda yang memiliki komitmen dan kemampuan dalam mengelola lahan pertanian secara profesional. Kemudian, setiap brigade bertanggung jawab atas lahan seluas ±200 hektar.
Para anggota brigade yang telah terpilih tersebut mendapatkan pelatihan intensif oleh Pemerintah tentang teknik pertanian modern dan manajemen agribisnis, serta akses terhadap alat dan mesin pertanian (alsintan) modern, benih unggul, pupuk berkualitas, dan sarana produksi pertanian lainnya.
Selain itu, infrastruktur seperti sistem tata air dan irigasi turut dibangun untuk memastikan optimalisasi lahan pertanian dapat berjalan dengan baik. Diproyeksikan setiap anggota brigade mampu memperoleh pendapatan hingga Rp10 juta per bulan, yang tentu akan berdampak signifikan pada kesejahteraan petani muda.
Kementerian Pertanian optimistis melalui program tersebut dapat menjawab berbagai tantangan pertanian nasional dan membuka jalan bagi transformasi sektor pertanian Indonesia menuju era yang lebih maju dan berkelanjutan.
Tinggalkan Balasan