hainews.co.id – Bensin merupakan bahan bakar yang sangat mudah menguap pada suhu ruang. Jika dibiarkan dalam wadah terbuka, bensin akan berkurang dengan sendirinya akibat proses penguapan, terutama ketika berada di lingkungan panas.

Meski terkesan sederhana, sifat mudah menguap ini ternyata berpengaruh besar terhadap performa mesin kendaraan.

Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Tri Yuswidjajanto, menjelaskan bahwa tingkat penguapan bensin harus berada dalam kadar yang tepat agar kinerja mesin tetap optimal.

“Hal ini dijelaskan lewat parameter Reid Vapour Pressure (RVP), yaitu ukuran tekanan uap bahan bakar pada suhu 37,8°C. Nilai RVP menunjukkan seberapa mudah bahan bakar menguap,”
ujar Prof. Tri, Selasa (11/11/2025).

RVP, Kunci Keseimbangan antara Start Mudah dan Pembakaran Efisien

Menurut Prof. Tri, nilai RVP berperan penting dalam kinerja mesin dan pengendalian emisi karena memengaruhi sistem bahan bakar kendaraan.

Secara umum, bensin memiliki nilai RVP antara 7–15 psi (48–103 kPa), tergantung pada musim dan formulasi bahan bakar.

  • Pada musim panas, nilai RVP dibuat lebih rendah (7–9 psi) agar bensin tidak terlalu cepat menguap.

  • Sementara di musim dingin, nilai RVP dinaikkan menjadi 10–15 psi supaya bahan bakar lebih mudah menguap dan mesin mudah hidup saat start dalam kondisi dingin.

“Kecepatan menguap yang terlalu tinggi bisa menimbulkan masalah seperti vapour lock, yakni uap bahan bakar menghambat aliran. Sebaliknya, bila terlalu lambat menguap, mesin akan sulit hidup dan pembakaran menjadi tidak efisien,”
jelasnya.

Masalah Vapour Lock dan Solusinya di Mobil Modern

Vapour lock sering terjadi pada mobil-mobil lawas, terutama yang masih menggunakan pompa bahan bakar eksternal (di luar tangki). Ketika tekanan uap meningkat, aliran bahan bakar bisa terhambat karena pompa tidak mampu menyedot cairan yang sudah berubah menjadi gas.

“Ini sifat dasar dari hidrokarbon. Ketika uap bensin terlalu banyak, pompa kesulitan menyedot bahan bakar cair sehingga suplai ke mesin terganggu,”
kata Prof. Tri.

Namun, pada mobil modern, risiko ini jauh lebih kecil. Sebab, sistem bahan bakar saat ini telah menggunakan pompa bensin di dalam tangki, serta sistem injeksi elektronik (EFI) yang menjaga tekanan bahan bakar tetap stabil dan tidak mudah terpengaruh oleh nilai RVP.

Prof. Tri menegaskan bahwa proses penguapan bensin harus berada dalam keseimbangan yang ideal.

“Penguapan bensin harus seimbang cukup cepat agar mesin mudah dinyalakan dan pembakaran efisien, tetapi tidak terlalu cepat sehingga menimbulkan kehilangan bahan bakar atau gangguan suplai,”
tutupnya.

Dengan memahami karakteristik penguapan bensin, produsen bahan bakar dan pabrikan kendaraan dapat menyesuaikan formula serta sistem bahan bakar agar performa kendaraan tetap optimal di berbagai kondisi suhu dan lingkungan.