ADHD: Gangguan Konsentrasi dan Hiperaktif pada Anak

ADHD: Gangguan Konsentrasi dan Hiperaktif pada Anak
ADHD: Gangguan Konsentrasi dan Hiperaktif pada Anak (Gambar: Freepik)

ADHD atau yang disebut juga sebagai Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah sebuah kelainan neurobiologis pada anak-anak yang mengalami masalah pada konsentrasi dan hiperaktif.

Anak yang mengalami kelainan ini seringkali sulit untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi atau memperhatikan sesuatu dalam waktu yang lama.

Dalam keadaan normal, sebuah sistem dalam otak dapat mengatur tingkat konsentrasi dan aktivitas dalam tubuh.

Pada anak yang mengalami ADHD, sistem ini tidak berfungsi dengan baik sehingga anak tersebut dapat kesulitan dalam mengatur emosi, perilaku, dan perhatian. Sebuah penelitian memperkirakan bahwa sekitar 5-10% anak di dunia mengalami penyakit ini.

Beberapa hal yang dapat menjadi tanda-tanda penyakit ini pada anak adalah sebagai berikut:

Sulit untuk fokus pada sesuatu yang sedang dilakukan

Mudah lupa dan sering kehilangan barang

Seringkali bergerak atau berbicara terlalu banyak

Cenderung tidak sabar dan tidak bisa menunggu giliran

Seringkali berbuat sesuatu tanpa mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi

Tanda-tanda ADHD pada anak dapat muncul pada usia 2-3 tahun dan biasanya didiagnosis ketika anak berusia 6-12 tahun.

Hal ini biasanya karena keluhan dari pihak sekolah atau keluarga bahwa anak tersebut sulit untuk berkonsentrasi atau mengikuti kegiatan yang sedang berlangsung.

Upaya untuk mengatasi ADHD pada anak dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain sebagai berikut:

Terapi perilaku kognitif

Terapi ini dapat membantu anak untuk belajar mengubah perilaku dan pola pikir yang tidak efektif.

Penggunaan obat-obatan

Obat-obatan tertentu dapat membantu mengurangi gejala ADHD pada anak dan membantu meningkatkan konsentrasi.

Mendukung gaya hidup yang sehat

Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar dapat membantu anak dengan ADHD untuk belajar mengatasi masalah yang dihadapinya.

Dalam kasus yang lebih parah, dapat muncul komorbiditas pada anak yang mengalami ADHD, seperti gangguan perilaku, kecemasan, depresi, dan gangguan mood.

Namun, dengan pengobatan yang tepat dan dukungan yang baik dari keluarga serta lingkungan sekitar, anak dengan ADHD dapat belajar mengatasi masalah tersebut dan hidup dengan lebih mudah.***

Exit mobile version