Apa itu alopecia? Alopecia merupakan kondisi di mana rambut mengalami kebotakan karena rontok yang disebabkan oleh penyakit autoimun.
Penyakit autoimun ini merupakan sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel sehat pada diri sendiri.
Pada kasus alopecia ini, sistem kekebalan tubuh akan menyerang folikel rambut. Sehingga, dapat menjadi kecil dan berhenti untuk memproduksi rambut dan pada akhirnya kondisi ini akan menyebabkan kerontokan hingga kebotakan.
Umumnya, setiap orang dapat mengalami kerontokan rambut setiap harinya yang berkisar antara 50 hingga 100 helai.
Jika kamu mengalami rambut rontok yang berada di bawah 100 helai, maka hal itu masih dianggap wajar.
Namun, saat kamu mengalami kerontokan lebih dari 100 helai per harinya ini bisa jadi kamu mengalami penyakit ini.
Terdapat beberapa jenis kebotakan yang dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan gejalanya, yaitu:
- Alopecia areata: kebotakan hanya pada titik tertentu di kepala.
- Alopecia totalis: rambut botak yang sepenuhnya dan merata di seluruh kulit kepala.
- Alopecia universalis: kehilangan semua rambut yang ada di tubuh.
Jenis kebotakan yang sering dialami oleh banyak orang ini adalah areata. Penyakit ini dapat terjadi untuk sementara waktu dan tidak menutup kemungkinan bahwa kulit kepala akan botak dalam waktu yang sangat cukup lama.
Tanda dan Gejala Alopecia
Berikut ini berapa tanda dan gejalanya, yaitu:
- Terjadi penipisan bertahap di atas kepala.
- Bintik-bintik kebotakan umumnya melingkar dan tidak merata.
- Rambut rontok terjadi secara tiba-tiba.
- Rambut rontok akan terjadi diseluruh tubuh.
- Adanya bercak bersisik yang dapat menyebar di kulit kepala.
Perlu diketahui, sebagian besar kebotakan ini juga bisa disebabkan oleh genetika (pola kebotakan pria dan pola kebotakan wanita), dimana jenis kerontokan rambut ini tidak bisa dicegah.
Faktor Risiko Alopecia
Berikit ini beberapa faktor yang dapat meningkatan risiko kerontokan rambut autoimun tersebut, yaitu:
- Karena riwayat keluarga.
- Adanya faktor penuaan.
- Terjadinya penurunan berat badan yang signifikan.
- Adanya kondisi medis tertentu, misalnya lupus dan diabetes.
- Karena tekanan dan stres.
- Asupan nutrisi yang tidak tepat dan buruk.