hainews.co.id – Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop UKMP) resmi menutup rangkaian kegiatan Badung UMKM Week 2025 Batch I pada Senin (25/8/2025). Penutupan berlangsung meriah di Fountain Stage, Beachwalk Shopping Mall, Kuta salah satu pusat perbelanjaan ikonik di Pulau Dewata.
Kegiatan yang digelar sejak 19 Agustus 2025 ini menampilkan 28 UMKM terkurasi dari berbagai sektor, mulai dari fashion, kerajinan tangan (craft), hingga olahan pangan. Selama sepekan, acara ini berhasil menarik perhatian ribuan pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara yang tengah berlibur di Bali.
Plt. Kepala Diskop UKMP Badung bersama jajaran hadir langsung dalam acara penutupan, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pelaku UMKM yang telah menunjukkan kreativitas dan inovasi dalam menampilkan produk unggulan mereka.
Penyelenggaraan Badung UMKM Week 2025 Batch I ini diharapkan menjadi wadah promosi strategis bagi pelaku usaha kecil untuk memperluas jejaring, meningkatkan kualitas produk, serta membangun branding yang lebih kuat.
Diskop UKMP Badung menegaskan komitmennya untuk terus mendorong UMKM agar naik kelas melalui berbagai program pengembangan kapasitas dan fasilitasi pemasaran.
Selama pelaksanaannya, Badung UMKM Week 2025 Batch I tidak hanya menghadirkan pameran produk, tetapi juga menyuguhkan berbagai aktivitas pendukung seperti talkshow kewirausahaan, demo produk, dan sesi business matching antara pelaku UMKM dan calon pembeli potensial. Hal ini menjadi bagian dari upaya mendorong kolaborasi dan memperkuat ekosistem bisnis lokal.
Selain itu, lokasi strategis di Beachwalk Shopping Mall Kuta turut memberikan nilai tambah tersendiri bagi UMKM peserta. Dengan tingginya traffic wisatawan dan masyarakat lokal di kawasan tersebut, para pelaku usaha mendapatkan eksposur yang maksimal dan peluang promosi yang lebih luas terhadap produk mereka.
Beberapa produk yang paling banyak diminati selama pameran antara lain fashion etnik modern, produk kerajinan berbahan ramah lingkungan, serta makanan ringan khas Bali. Keberhasilan pelaksanaan Batch I ini pun membuka peluang lebih besar bagi pelaksanaan batch berikutnya dengan cakupan peserta yang lebih beragam dan inovasi program yang lebih matang.
Tinggalkan Balasan