Pada tahun 2000, Eko Prawoto mendirikan studio desain bernama Eko Prawoto Architecture Workshop.

Melalui studio ini, ia menjalankan berbagai proyek, mulai dari rumah pribadi hingga fasilitas masyarakat.
Karyanya selalu memberikan penekanan pada nilai lokalitas, dengan mengintegrasikan arsitektur dengan konteks sosial, budaya, dan lingkungan sekitar.

 

Selain sebagai arsitek, Eko Prawoto juga sering melakukan instalasi seni dan proyek seni komunitas.

Karyanya telah dipamerkan dalam berbagai acara seni terkemuka, antara lain Venice Biennale 2000, Gwangju Biennale, dan Singapore Biennale 2013.

Karyanya juga dipamerkan di Holbaek, Denmark pada tahun 2016 dan Sonsbeek pada tahun yang sama.

kabar duka  Eko Prawoto merupakan kehilangan yang besar bagi dunia arsitektur Indonesia. Warisan karyanya akan terus dikenang dan diapresiasi oleh banyak orang.

Sembarang kehilangan yang dialami dunia arsitektur Indonesia, namun semangat dan dedikasinya akan terus menginspirasi generasi berikutnya. Ucapan belasungkawa dan penghormatan untuk sosok Eko Prawoto terus mengalir, memperlihatkan besarnya pengaruh yang ia tinggalkan dalam dunia arsitektur. ***