Dengan smart farming petani milenial dapat meningkatkan hasil panen serta menuntaskan zero waste, sehingga meminimalisir produk tani agar dapat terdaur ulang kembali tanpa menghasilkan limbah yang dapat mencemarkan lingkungan tetapi justru dapat menghasilkan cuan”, papar Dedi.
Disela-sela kunjungan kerjanya ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Dedi Nursyamsi berkesempatan untuk mengunjungi P4S Nasda yang teletak di kecamatan Samboja, kabupaten Kutai Kertanegara (10/09).
Beliau pun mengapresiasi pemanfaatan smart farming dan pupuk organic dalam budidaya hidroponiknya.
“Solusi pupuk yang mahal perlu kita tingkatkan, efisiensi pemupukan dengan menggunakan pupuk berimbang pupuk organik (kompos) dan pupuk hayati (micro hayati lokal). Saat ini pupuk mahal, gunakan pupuk organik.
Kotoran sapi banyak mengandung nitrogen, pupuk kandang dari kotoran ayam dan kambing banyak mengandung kalium. Petani harus memiliki ilmu pemupukan, perlu meningkatkan cara produksi dengan fertigasi dengan menggunakan sistem grativikasi, sehingga lebih efesien,” tegas Dedi dihadapan petani millenial Balikpapan.
2 Komentar