Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan kesalahan penyebutan asam sulfat oleh Gibran Rakabuming Raka, yang seharusnya menyebut asam folat, vitamin B penting bagi ibu hamil. Kesalahan ini terjadi saat Gibran berbicara dalam Diskusi Ekonomi Kreatif di Jakarta Selatan.
Asam Sulfat vs Asam Folat
Asam sulfat adalah bahan kimia yang biasa digunakan dalam pembuatan baterai dan pupuk, sedangkan asam folat adalah nutrisi esensial yang mendukung perkembangan janin yang sehat.
Asam folat, juga dikenal sebagai folic acid, adalah salah satu jenis vitamin B yang memiliki peran penting dalam membantu tubuh memproduksi dan mempertahankan sel-sel baru. Selain itu, asam folat juga berperan dalam mencegah perubahan DNA yang bisa menyebabkan kanker.
Vitamin ini biasanya ditemukan dalam berbagai jenis makanan, seperti buah-buahan (pisang, jeruk, lemon), sayuran hijau (bayam, selada, brokoli), kacang-kacangan (kacang kering dan kacang polong), asparagus, jamur dan ragi, serta daging sapi (hati dan ginjal). Asam folat sangat penting bagi ibu hamil karena dapat membantu perkembangan janin di dalam kandungan.
Dosis asam folat yang direkomendasikan dapat berbeda-beda tergantung pada tujuan pemakaiannya.
Misalnya, untuk pencegahan cacat tabung saraf pada kehamilan, dosis yang umumnya diberikan adalah 5 mg setiap hari, mulai 4 minggu sebelum kehamilan dan dilanjutkan hingga trimester pertama. Untuk kondisi lain seperti anemia megaloblastik defisiensi folat, dosisnya bisa berbeda.
Asam folat juga memiliki manfaat lain, seperti meningkatkan kemampuan berpikir, menurunkan gejala depresi, menurunkan tekanan darah, mencegah gangguan kehamilan seperti preeklamsia, dan menjaga kesehatan jantung.
Penggunaan Sulfat dalam Produk Sehari-hari
Sulfat, dalam bentuk sodium lauryl sulfate (SLS) dan sodium laureth sulfate (SLES), banyak terdapat dalam produk pembersih dan perawatan pribadi. Sulfat berfungsi sebagai surfaktan yang membantu mengangkat minyak dan kotoran.
Kontroversi dan Keamanan Sulfat
Meskipun tidak ada bukti langsung yang mengaitkan sulfat dengan kanker atau penyakit serius lainnya, penggunaannya menimbulkan kontroversi, terutama karena dampaknya terhadap kulit, rambut, dan lingkungan.
Dampak Lingkungan dan Pengujian pada Hewan
Produksi sulfat berdampak pada deforestasi dan perubahan iklim. Selain itu, pengujian produk sulfat pada hewan menimbulkan kekhawatiran etis terkait efek samping yang mungkin terjadi.
Kesalahan Gibran Rakabuming Raka telah dikoreksi, dan ia menegaskan komitmennya dalam pengentasan stunting, yang salah satunya melalui pemenuhan nutrisi penting seperti asam folat bagi ibu hamil.***