Kim Bum dan Maudy Ayunda akan membentuk pasangan menarik dalam film yang sedang dinanti-nantikan berjudul “Tanah Air Kedua”.
Dalam kabar yang mengejutkan, Kim Bum akan mengambil peran sebagai pemeran utama dengan nama Komarudin, yang dalam versi Korea disebut Yang Chil Seong.
Di sisi lain, Maudy Ayunda akan menjadi lawan main Kim Bum, memerankan karakter istri dari Komarudin yang berasal dari Garut.
Film “Tanah Air Kedua” memiliki makna khusus sebagai perayaan 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea.
Kabar ini disampaikan oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan, dalam pertemuan penting dengan Duta Besar Korea Selatan, Lee Sang Deok, di Kedutaan Besar Korea, Jakarta, pada pagi tanggal 25 Agustus.
Peluncuran kolaborasi film ini menjadi salah satu pilar penting dalam upaya kerjasama antara kedua belah pihak untuk mempromosikan potensi investasi di Kabupaten Garut.
Tak hanya mendapatkan dukungan dari industri perfilman, rencana kolaborasi ini juga mendapat apresiasi dari Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Proses syuting akan berlangsung di Garut dan Korea Selatan, dan diharapkan produksi film dapat dimulai pada bulan Oktober tahun ini.
Dalam inti cerita “Tanah Air Kedua”, terangkatlah perjuangan sosok Yang Chil Seong, seorang warga Korea yang menetap di Indonesia pada masa Perang Dunia II.
Kim Bum akan memainkan karakter Yang Chil Seong, seorang warga Korea yang menjadi pahlawan karena bergabung dalam perjuangan bersama masyarakat Garut melawan penjajahan Belanda setelah Indonesia merdeka dari Jepang.
Nama Komarudin sendiri muncul karena kesulitan masyarakat Garut dalam melafalkan nama-nama Korea dan Jepang.
“Komarudin” bermakna cahaya, merepresentasikan sosok yang memberikan pengaruh besar dan menjadi inspirasi saat melawan pasukan Belanda.
Yang Chil Seong juga berperan aktif di daerah Cimanuk dalam upaya menghalangi pergerakan penjajah Belanda.
Kemampuan unik Yang Chil Seong dalam merakit bom menjadi nilai penting yang diperlukan oleh masyarakat Indonesia saat itu.
Dengan kemampuannya ini, dia memberikan pelajaran dalam merakit bom dan peluru serta pengetahuan lain yang dibutuhkan dalam perlawanan terhadap penjajah.
Ancaman dari Belanda semakin nyata karena keahliannya tersebut, hingga akhirnya mereka terus mengejar Yang Chil Seong.
Namun, nasib tragis menimpa Yang Chil Seong. Dia ditangkap dan gugur dalam eksekusi pada tahun 1949 di Kerkoff, Garut.
Saat ini, makamnya berada di Taman Makam Pahlawan Garut.
Keberadaan Kim Bum dan pemberitaan mengenai kolaborasi ini telah menjadi perbincangan hangat di Garut dan bahkan menimbulkan rasa ingin tahu di kalangan pengguna internet.
Warganet aktif membahas kecocokan Kim Bum dalam menghidupkan sosok Yang Chil Seong atau Komarudin dalam proyek kolaborasi yang ambisius ini.***