Mata Uang Terendah di Dunia pada Tahun 2023, Ini Daftar 10 Negaranya

10 daftar negara dengan mata uang terendah di dunia 2023, ada Dinar Irak, Shilling Uganda, Guarani Paraguay, Franc Guinea.
10 daftar negara dengan mata uang terendah di dunia 2023, ada Dinar Irak, Shilling Uganda, Guarani Paraguay, Franc Guinea. (Foto: Canva by Nikolay Frolochkin)

Daftar 10 negara dengan mata uang terendah di dunia pada tahun 2023. Mata uang dari setiap negara di dunia memiliki nilai tukar yang berbeda-beda.

Biasanya, dolar Amerika Serikat digunakan sebagai referensi dalam pertukaran uang secara global.

Namun, nilai tukar mata uang dapat berfluktuasi seiring berjalannya waktu.

Pada tahun 2023, terdapat beberapa mata uang negara yang memiliki nilai tukar terendah atau terlemah dibandingkan dengan dolar AS.

Forbes telah melaporkan daftar 10 negara dengan mata uang terlemah pada tahun tersebut, dengan data kurs yang kita kutip dari laman Kompas.

1. Rial Iran (IRR)

Kurs: 1 USD = 42.250 IRR | 1 IRR = 0,00002367 USD

Nilai Rial Iran ini kini telah mengalami penurunan karena berbagai faktor.

Mulai dari faktor Revolusi Islam pada tahun 1979, penarikan investor asing, pelaksanaan program nuklir, dan perang Iran-Irak.

2. Dong Vietnam (VND)

Kurs: 1 USD = 23.641 VND | 1 VND = 0,00004230 USD

Vietnam sebelumnya menerapkan sistem ekonomi terpusat, di mana kebijakan perekonomian ditentukan oleh pemerintah.

Saat ini, negara ini sedang berusaha beralih ke ekonomi pasar dengan harga yang ditentukan oleh mekanisme pasar.

Meskipun demikian, Vietnam masih menghadapi tantangan dalam memperbaiki ekonomi negaranya.

3. Leone Sierra Leone (SLL)

Kurs: 1 USD = 19.750 SLL | 1 SLL = 0,000051 USD

Leone adalah mata uang yang berasal dari negara Sierra Leone di Afrika Barat.

Banyak masalah yang terjadi di negara-negara Afrika yang menyebabkan depresiasi mata uang mereka, termasuk skandal keuangan, korupsi, konflik, dan bahkan wabah penyakit Ebola.

4. Kip Laos (LAK)

Kurs: 1 USD = 19.013 LAK | 1 LAK = 0,00005260 USD

Kip Laos bukanlah mata uang yang mengalami devaluasi.

Tetapi mata uang Kip Laos ini  memang mempunyai nilai tukar yang rendah sejak diperkenalkan mulai tahun 1952.

Namun, nilai mata uang kip telah meningkat seiring berjalannya waktu.

Selain itu, rencana pembangunan kereta api yang akan menghubungkan Beijing dengan Laos diharapkan dapat menarik minat investor ke negara kecil ini.

5. Rupiah Indonesia (IDR)

Kurs: 1 USD = 15.041 IDR | 1 IDR = 0,00006649 USD

Nilai tukar rupiah mengalami penurunan akibat berkurangnya cadangan devisa dan penurunan harga komoditas ekspor Indonesia.

6. Som Uzbekistan (UZS)

Kurs: 1 USD = 11.472 UZS | 1 UZS = 0,00008717 USD

Pandemi Covid-19 dan penurunan output industri di Uzbekistan telah menyebabkan ketidakpastian ekonomi di negara tersebut.

7. Franc Guinea (GNF)

Kurs: 1 USD = 8.560 GNF | 1 GNF = 0,0001168 USD

Guinea menghadapi masalah korupsi dan ketidakstabilan politik yang melemahkan mata uang negaranya.

8. Guarani Paraguay (PYG)

Kurs: 1 USD = 7.231 PYG | 1 PYG = 0,0001383 USD

Perekonomian Paraguay mengalami penurunan akibat inflasi, tingkat pengangguran yang tinggi, peningkatan kemiskinan, dan masalah korupsi.

9. Shilling Uganda (USH)

Kurs: 1 USD = 3.653 USH | 1 USH = 0,00027 USD

Kebijakan Uganda, termasuk masalah imigrasi, telah berdampak negatif terhadap perekonomian dan pembangunan negara tersebut.

10. Dinar Irak (IQD)

Kurs: 1 USD = 1.304 IQD | 1 IQD = 0,0007667 USD

Inflasi sejak tahun 1990 telah menyebabkan penurunan nilai mata uang Irak.

Selain itu, negara ini juga menghadapi ketidakstabilan politik yang berdampak pada nilai mata uangnya.

Keadaan ekonomi, politik, dan sosial merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara.

Oleh karena itu, perubahan dalam kondisi ini dapat memengaruhi pergerakan mata uang tersebut terhadap mata uang asing lainnya.

Penting untuk dicatat bahwa daftar ini hanya mencakup beberapa mata uang terlemah pada tahun 2023 dan daftar ini dapat berubah seiring berjalannya waktu serta kondisi ekonomi dan politik suatu negara.