hainews.co.id – Makanan pedas yang mengandung cabai sering kali dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Salah satu anggapan yang berkembang di masyarakat adalah bahwa makanan pedas, terutama yang mengandung cabai, dapat memicu kanker, khususnya pada remaja perempuan. Namun, benarkah makanan pedas dapat menyebabkan kanker? Apakah ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan tersebut?

Menurut dr. Rizki Azaria, MMR, anggapan bahwa makanan pedas menyebabkan kanker adalah mitos yang tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.

Kandungan Capsaicin dalam Cabai

Makanan pedas biasanya berasal dari cabai, yang mengandung senyawa aktif bernama capsaicin. Capsaicin inilah yang menyebabkan sensasi pedas pada lidah ketika kita mengonsumsinya. Namun, yang menarik adalah bahwa capsaicin ternyata memiliki berbagai manfaat kesehatan yang tidak banyak diketahui orang.

Dr. Rizki menjelaskan, “Capsaicin mengandung senyawa antinyeri, membantu meredakan gatal, mengurangi pembengkakan pada saluran hidung saat pilek, serta dapat meningkatkan metabolisme tubuh.” Selain itu, capsaicin juga dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, yang penting untuk kesehatan jantung.

Penelitian tentang Capsaicin dan Risiko Kanker

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa capsaicin berpotensi menurunkan risiko kanker. Studi laboratorium pada hewan bahkan menunjukkan bahwa senyawa ini mampu memperlambat pertumbuhan sel kanker, bahkan dalam beberapa kasus, membantu membunuh sel kanker tertentu. Ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan pedas yang mengandung cabai, dalam jumlah wajar, tidak berisiko menyebabkan kanker, melainkan justru dapat memiliki efek perlindungan terhadap beberapa jenis kanker.

Dengan demikian, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa makanan pedas, khususnya yang mengandung cabai, dapat menyebabkan kanker payudara atau jenis kanker lainnya.

Makanan yang Berisiko Meningkatkan Kanker

Meski makanan pedas tidak berbahaya, ada jenis makanan lain yang perlu diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko kanker. Salah satunya adalah makanan yang mengandung zat karsinogenik. Makanan yang dipanggang atau dibakar langsung di atas arang, seperti daging bakar, dapat menghasilkan zat-zat karsinogenik yang berisiko merusak sel-sel tubuh dan meningkatkan kemungkinan terkena kanker jika dikonsumsi secara berlebihan.

Dr. Rizki Azaria menyarankan, “Makanan yang dibakar langsung di atas arang bisa menghasilkan zat karsinogenik. Konsumsinya sebaiknya tidak terlalu sering.” Selain itu, makanan cepat saji dan makanan yang mengandung garam tinggi juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, karena dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk kanker.

Kunci Pencegahan Kanker

Pencegahan kanker tidak hanya bergantung pada penghindaran makanan tertentu, tetapi juga pada penerapan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Kementerian Kesehatan Indonesia menekankan bahwa pencegahan kanker terkait erat dengan penerapan gaya hidup sehat dalam jangka panjang. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko kanker:

  1. Mengonsumsi Makanan Bergizi Seimbang: Mengutamakan makanan yang kaya akan buah, sayuran, dan sumber protein sehat, serta mengurangi konsumsi makanan olahan dan tinggi garam.

  2. Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara umum dan mengurangi risiko kanker.

  3. Cukup Tidur dan Istirahat: Tidur yang cukup penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.

  4. Mengelola Stres: Stres kronis dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit, termasuk kanker.

  5. Memenuhi Kebutuhan Cairan Harian: Mengonsumsi air dalam jumlah yang cukup sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mendukung fungsi tubuh yang optimal.

  6. Tidak Merokok: Merokok adalah salah satu penyebab utama kanker, terutama kanker paru-paru. Menghindari rokok sangat penting untuk mengurangi risiko kanker.

  7. Diet Sehat Tanpa Pengawet dan Pemanis Buatan: Hindari makanan yang mengandung pengawet, pemanis buatan, perasa, dan pewarna buatan, karena dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit.

  8. Menghindari Alkohol: Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker hati dan kanker payudara.