BALI – Presiden Joko Widodo menaruh harapan tinggi pada sektor pertanian, terutama pada SDM pertanian. “Petani harus menjadi profesi yang menjanjikan, profesi yang menyejahterakan, dan kita harus membuat generasi muda lebih berminat menjadi petani”, tegas beliau.

Gerak cepat mewujudkan harapan Presiden, program Petani Milenial besutan Kementerian Pertanian yang saat ini telah berhasil menjangkau hampir 1 juta pemuda dan pemudi Indonesia.

Capaian ini pun diapresiasi oleh negara-negara G20 sebagai sebuah terobosan pengembangan Sumber Daya Manusia muda Indonesia dalam sektor pertanian. Pujian tersebut disampaikan langsung oleh beberapa perwakilan Negara G20, dalam sebuah acara sampingan rapat G-20 di Hotel Intercontinental, Jimbaran, Bali. Acara yang bertajuk “Global Forum on Digital Agriculture Transformation in Accelerating Women and Youth Entrepreneurship” tersebut, merupakan awal dari rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Pertanian (AMM) G20.

Salah satu yang melontarkan Pujian tersebut adalah David Davies, yang mewakili sebuah perusahaan rintisan dalam bidang teknologi Pertanian asal Australia: Agunity. Menurut Davies, harusnya seluruh negara G20 lain mengambil langkah kongkrit dengan terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, melalui program petani milenial ini.

Adapun Forum yang merupakan acara Sampingan Pertemuan Tingkat tinggi para Menteri pertanian yang akan digelar hingga 29 September ini, akan membahas prioritas, aksi dan kemitraan mengenai peran perempuan dan pemuda dalam digital dan kewirausahaan pertanian.

Gubernur Bali I Wayan Koster, Menteri Pertanian Bapak Syahrul Yasin Limpo dan Direktur Utama FAO (Lembaga Pangan dan Pertanian PBB) Qu Dongyu, Ron Thomas Hartman Direktur IFAD untuk Keterlibatan Global, Kemitraan dan Mobilisasi Sumber Daya hadir untuk membuka kegiatan yang diadakan di daerah Jimbaran tersebut.

Tak hanya itu, sejumlah tokoh-tokoh penting baik nasional maupun global hadir langsung dalam kegiatan ini. Host legendaris Desi Anwar dan Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar juga dipilih untuk menjadi moderator.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menyadari betul peran generasi muda dalam pembangunan pertanian sangatlah penting untuk meningkatkan pertanian di Indonesia. Kementan terus mendukung generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.

“Pemuda sebagai generasi milenial harus memiliki motivasi. Hadirnya petani serta wirausahawan pertanian milenial berperan penting mendorong pengembangan jejaring usaha di wilayahnya. Siapa bilang menjadi petani tidak keren? Kami telah memiliki lebih dari 2000 DPM/DPA serta Young Ambassador, dan mereka semua keren”, tegas SYL

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan Kementan berupaya meningkatkan keterlibatan dan kumlah petani serta pengusaha muda pertanian melalui berbagai langkah. Mulai dari pendidikan vokasi, pelatihan vokasi, Kostratani, PWMP, DPM/DPA hingga program YESS digencarkan untuk mencetak SDM andal disektor pertanian.

“Sektor pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi. Melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumber daya manusia dari perdesaan serta meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian” katanya.

Dedi pun mengharapkan petani serta wirausaha pertanian milenial mampu menjadi resonansi penggerak tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri dan modern.

“Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh program YESS adalah menciptakan lingkungan regulasi yang kondusif terhadap usaha pelibatan pemuda di sektor pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.(**)