“Itu dia didampingi. Kemudian dia izin ke toilet. Nah, dari situ LM sudah tidak ada,” kata Nurma. “Lalu dia menuju ke [kantor] RAN, dan lanjut dibawa ke sini.”

Polisi saat ini tengah mendalami keterangan dari LM untuk mengetahui motif di balik aksinya kabur dari safe house. Nurma menyebutkan bahwa pengakuan yang diterima sejauh ini baru dalam bentuk lisan dan belum tertulis.

Saat dimintai keterangan, LM mengungkapkan alasan dirinya kabur adalah karena sudah tidak betah berada di safe house.

Ia mengaku telah tinggal di tempat tersebut selama lima bulan sejak kasus dugaan aborsi yang melibatkan dirinya bergulir.

“Kabur [karena] enggak betah,” ujar LM kepada pihak kepolisian.

LM sebelumnya ditempatkan di safe house untuk menjamin keamanannya serta mencegah intervensi terkait kasus dugaan tindak aborsi yang melibatkan Vadel Badjideh.

Nikita Mirzani, ibunda LM, melaporkan Vadel ke polisi atas dugaan persetubuhan dan pemaksaan aborsi terhadap putrinya.

Peristiwa tersebut diduga terjadi pada Juni 2024, sementara laporan resmi diajukan Nikita pada September 2024. Kasus ini tercatat dalam LP/B/2811/IX/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.