Tuberkulosis (TBC): Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Tuberkulosis (TBC): Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
Tuberkulosis (TBC): Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan (Canva by Vlada Karphovic)

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit pada paru paru yang merupakan infeksi disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Penyakit ini dapat menyerang organ tubuh apa pun, tetapi paling umum terjadi pada paru-paru.

TBC adalah salah satu penyakit menular yang paling umum di dunia, dan dapat berdampak serius pada kesehatan jika tidak diobati dengan baik. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan TBC.

1. Penyebab TBC

TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Bakteri ini ditularkan melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.

Penularan TBC lebih cenderung terjadi dalam kondisi yang mempromosikan kontak dekat dan berlangsung dalam waktu yang lama, seperti tinggal bersama orang yang terinfeksi TBC secara terus-menerus.

2. Gejala TBC

Gejala TBC dapat bervariasi tergantung pada organ tubuh yang terinfeksi.

Gejala umum yang sering terjadi adalah batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, kadang-kadang disertai dengan dahak berdarah.

Gejala lainnya termasuk demam, penurunan berat badan, kelelahan, nyeri dada, berkeringat di malam hari, dan hilangnya nafsu makan.

Jika TBC menyerang organ tubuh selain paru-paru, gejala dapat berkaitan dengan area yang terkena, seperti nyeri tulang punggung jika menyerang tulang belakang.

3. Diagnosis TBC

Untuk mendiagnosis TBC, dokter dapat melakukan beberapa tes, termasuk uji kulit dengan menggunakan PPD (Purified Protein Derivative), tes darah, dan tes dahak.

Tes dahak adalah metode yang paling umum digunakan untuk mencari bakteri Mycobacterium tuberculosis dalam dahak pasien.

Jika hasil tes awal menunjukkan kemungkinan TBC, maka langkah-langkah tambahan seperti rontgen dada atau CT scan paru-paru mungkin diperlukan untuk mengetahui tingkat keparahan dan penyebaran penyakit.

4. Pengobatan TBC

Pengobatan TBC melibatkan penggunaan kombinasi obat-obatan tuberkulosis dalam waktu yang cukup lama, biasanya selama minimal 6 bulan.

Obat-obatan ini termasuk isoniazid, rifampisin, pyrazinamide, dan ethambutol. Penting untuk mengikuti rencana pengobatan dengan konsisten dan mematuhi dosis yang diresepkan oleh dokter.

Terapi TBC yang tepat dan lengkap sangat penting untuk mencegah resistensi obat dan mengobati infeksi dengan efektif.

5. Pencegahan TBC

Pencegahan TBC melibatkan beberapa tindakan yang perlu diambil untuk mencegah penularan dan infeksi. Langkah-langkah ini meliputi:

– Vaksinasi BCG (Bacille Calmette-Guerin) pada bayi baru lahir. Meskipun vaksin ini tidak memberikan perlindungan 100%, namun dapat membantu dalam mencegah terjadinya bentuk berat TBC pada anak-anak.

– Menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi TBC dan mempertahankan kebersihan pribadi yang baik.

– Melakukan tes TBC secara teratur, terutama jika berisiko tinggi atau telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.

 

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang serius yang dapat mempengaruhi organ tubuh, terutama paru-paru.

Dengan pemahaman tentang penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan TBC, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah penularan dan mengobati penyakit ini secara efektif. Penting untuk mencari bantuan medis segera jika mengalami gejala TBC atau berisiko tinggi terinfeksi.***

Exit mobile version