hainews.co.id – Vietnam tengah menghadapi lonjakan mengejutkan kasus gagal ginjal stadium akhir, terutama di kalangan usia muda. Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan Vietnam, tercatat sedikitnya 26.000 pasien mengalami gagal ginjal kronis, dan yang paling mengkhawatirkan jumlah pasien muda terus meningkat drastis.
Para ahli menyebut, banyak pasien muda terlambat terdiagnosis karena mengabaikan gejala awal dan jarang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
Gaya hidup instan menjadi sorotan utama dalam penyebab kasus ini. Menurut laporan Vietnam News dan VN Express, dokter di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Hanoi menerima puluhan pasien muda setiap bulannya yang didiagnosis dengan gagal ginjal, baik akut maupun kronis.
Dua pasien yang menjadi sorotan adalah Huy (23) dan Nam (25).
-
Huy, pengguna pil pelangsing, mengalami pembengkakan tangan dan kaki. Awalnya ia mengira gejala yang dirasakan hanyalah efek samping detoksifikasi. Setelah kondisi memburuk, barulah ia diperiksa dan dinyatakan ginjalnya hanya berfungsi 10 persen.
-
Nam, seorang binaragawan amatir, terbiasa mengonsumsi suplemen pembesar otot dan protein hewani tinggi. Ia divonis mengalami nefritis interstisial kronis, sebuah kondisi yang secara perlahan merusak jaringan ginjal.
Kedua pemuda ini memperoleh produk-produk tersebut dari iklan daring dan grup media sosial, tanpa pengawasan medis.
Dr. Thanh, dari RS Universitas Kedokteran Hanoi, menjelaskan bahwa banyak produk suplemen di pasaran ternyata mengandung bahan berbahaya seperti sibutramine dan phenolphthalein zat yang telah dilarang di banyak negara karena efek sampingnya yang berbahaya bagi jantung dan ginjal.
Lebih lanjut, beberapa produk pelangsing diketahui bekerja dengan memaksa tubuh mengalami dehidrasi berat melalui zat diuretik. Ini membuat penurunan berat badan terjadi cepat, namun mengorbankan keseimbangan metabolik dan fungsi organ penting seperti ginjal.
Para dokter memperingatkan bahwa penggunaan obat-obatan tanpa pengawasan, termasuk antibiotik, penghilang nyeri, diuretik, dan produk tradisional bercampur kortikosteroid, dapat merusak fungsi ginjal hanya dalam hitungan bulan.
Dalam kasus ekstrem, komplikasi lanjutan seperti keracunan metabolik, penurunan penyerapan nutrisi, dan bahkan kematian bisa terjadi.
Kementerian Kesehatan Vietnam mengingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan membeli suplemen dari internet dan selalu berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi obat-obatan, terutama yang mengklaim hasil instan seperti pelangsing, pemutih, atau pembesar otot.
“Ginjal rusak bukan karena penyakit saja, tapi karena pola hidup keliru. Kita perlu mengubah cara pandang terhadap kesehatan,” tegas Dr. Thanh.
Tinggalkan Balasan