hainews.co.id. Gowa, 7 Agustus 2025 – Para pedagang beras di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menyambut positif langkah tegas yang diambil pemerintah dan Kementerian Pertanian dalam memberantas praktik pengoplosan beras premium dan medium.

Praktik curang tersebut dinilai telah memicu pergeseran perilaku konsumen, yang kini mulai kembali berbelanja di pasar tradisional demi mendapatkan beras yang lebih terpercaya.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memberi ruang bagi pelaku kecurangan pangan.
“Ini soal keadilan untuk petani dan perlindungan bagi masyarakat. Kita akan tindak tegas agar pelaku jera,” ujarnya.

Dukungan terhadap langkah pemerintah juga datang dari para pedagang beras tradisional. H. Sila (70), pedagang beras di daerah Romang Polong, Kabupaten Gowa, mengaku sangat mendukung tindakan pemerintah.

pedagang beras
pedagang beras tradisional. (Sumber Humas Polbangtan Gowa)

“Sangat mendukung. Apalagi kita rakyat biasa tidak tahu beras oplosan itu bagaimana modelnya. Saya juga jual beras di sini ambil langsung,” ungkapnya.

Menurut H. Sila, sejak pengungkapan kasus beras oplosan mencuat ke publik, jumlah pembeli di lapaknya mengalami peningkatan.

Hal serupa juga dirasakan oleh Amiruddin (40), pedagang beras yang telah berjualan selama 17 tahun di kawasan Maminasa Upa Batangkaluku, Kabupaten Gowa. Ia menyampaikan harapannya agar pelaku pengoplosan dapat dihukum seadil-adilnya.

“Kita sebagai pedagang merasa was-was mengenai beras oplosan seperti apa. Harapannya semoga pelaku pengoplos dapat ditangkap dan dihukum seadil-adilnya,” ujarnya.

Amiruddin juga mengakui bahwa tindakan cepat pemerintah dalam menangani isu ini membawa berkah tersendiri, karena semakin banyak warga yang kini membeli beras di tokonya.

Langkah tegas pemerintah tidak hanya memberikan rasa aman bagi masyarakat, tetapi juga memberikan kepercayaan dan dampak positif bagi pedagang tradisional di tengah persaingan dengan ritel modern.