Hainews, Ubud – Sebagai seorang penyintas kekerasan dalam rumah tangga dan pekerja berpengalaman lebih dari 14 tahun di industri advertising & digital marketing, penulis Ega Mpokgaga membawa banyak lapisan hidupnya ke dalam karya tulisnya.

Hal itu nampak dari trilogi Amigdala yang lahir dari tangannya, sebuah proyek kreatif yang sangat personal bagi Ega pribadi. Ia bahkan rela “menggali kembali” momen-momen yang sempat membuat hatinya bergetar dan terasa ngilu demi proses kreatifnya.

Di buku keduanya, “Amigdala: Residu yang Bersemayam,” Ega terang-terangan mencetaknya sebagai medium untuk mengolah berbagai kenangan, termasuk yang menyakitkan. Cerita-cerita dari teman dekat juga ikut membentuk struktur emosi dalam buku ini, sehingga menghasilkan alur yang kaya akan perspektif.

Semesta Amigdala sendiri memang dikenal menyentuh aspek kesehatan mental. Buku pertamanya, “Amigdala: Perjalanan Merepresi Memori” bahkan diketahui memunculkan reaksi emosional hingga fisik dari para pembaca.

“Ada yang merasa pusing, mual, muntah, hingga insomnia setelah membaca. Meskipun sudah saya beri peringatan untuk membacanya dalam kondisi mental yang stabil, sebagian besar tetap memilih melanjutkan dan menyebut buku ini GILA,” ungkap Ega Mpokgaga.

Terlepas dari respons yang mengalir, penulis tidak menetapkan ekspektasi muluk atas karya ini. “Setiap cerita punya porsi residu yang sama beratnya. Harapan terbesar saya hanyalah agar cerita ini bisa terus saya bagikan, dan siapa pun bisa mengalaminya,” tutupnya.

Sejak menetap di Ubud, Bali, pada 2021, Ega mempraktikkan hidup yang lebih perlahan, membiarkan proses kreatif berkembang tanpa paksaan. Sikap ini tercermin dalam cara ia membangun kisah: tidak tergesa-gesa, memberi ruang bagi karakter untuk tumbuh alami, dan membiarkan pembaca mengalami perjalanan Ishtar tanpa terganggu oleh tempo yang dipaksakan.

Kini, lewat Residu yang Bersemayam, Ega menegaskan bahwa kekuatan cerita tidak selalu datang dari plot yang berliku, tetapi dari kedalaman rasa yang sanggup ia hadirkan di setiap halaman.