hainews.co.id – Demam reumatik (rematik) merupakan salah satu komplikasi serius yang dapat terjadi setelah anak mengalami radang tenggorok. Penyakit ini muncul akibat reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi bakteri Streptococcus Grup A.
“Infeksinya awalnya terjadi di tenggorok akibat kuman Streptococcus Grup A. Namun, daya tahan tubuh kemudian ‘mengingat’ kuman tersebut dan bereaksi berlebihan. Reaksi inilah yang memicu terjadinya peradangan dan demam reumatik,” jelas dokter spesialis anak Rumah Sakit Umum Haji Medan, dr. Rizky Adriansyah, dilansir dari media, Senin (10/11/2025).
Menurut dr. Rizky, reaksi ini biasanya muncul satu hingga lima minggu setelah anak mengalami radang tenggorok.
Penyebab Demam Reumatik pada Anak
Penyebab utama demam reumatik adalah infeksi tenggorok akibat bakteri Streptococcus Grup A yang tidak diobati dengan tepat.
“Orangtua jangan menyepelekan radang tenggorok, apalagi jika disertai demam tinggi yang tak kunjung turun. Bila tidak ditangani dengan antibiotik yang sesuai, infeksi ini bisa memicu reaksi autoimun yang menyerang organ lain,” ujar dr. Rizky.
Gejala Demam Reumatik
Demam reumatik biasanya muncul 1–5 minggu setelah infeksi tenggorok.
Beberapa gejalanya antara lain:
-
Demam tinggi lebih dari dua hari yang tidak membaik meski sudah minum obat.
-
Nyeri dan bengkak di sendi, terutama di lutut, pergelangan kaki, atau siku.
-
Ruam kemerahan melingkar di kulit.
-
Anak tampak gelisah, mudah lelah, dan sesak napas.
Jika peradangan menjalar ke jantung, anak dapat mengalami jantung berdebar, sesak, atau kebocoran katup jantung (penyakit jantung reumatik).
“Kalau sudah sampai tahap penyakit jantung reumatik, biasanya dokter akan mendeteksi adanya suara jantung yang tidak normal akibat kebocoran,” tutur dr. Rizky.
Bahaya dan Komplikasi
Demam reumatik tidak boleh dianggap enteng. Bila tidak diobati, penyakit ini bisa menyebabkan:
-
Kerusakan katup jantung permanen
-
Gagal jantung
-
Stroke
“Serangan demam reumatik yang berat atau berulang bisa merusak jantung secara permanen. Karena itu, deteksi dini dan pengobatan yang cepat sangat penting,” tegas dr. Rizky.
Cara Mencegah Demam Reumatik pada Anak
Demam reumatik bisa dicegah dengan menjaga kebersihan dan segera mengobati infeksi tenggorok.
dr. Rizky menyarankan langkah-langkah berikut:
-
Segera periksakan anak ke dokter bila mengalami radang tenggorok dan demam tinggi.
-
Jangan berbagi alat makan dengan orang lain.
-
Rutin menyikat gigi dua kali sehari.
-
Tutup mulut saat batuk atau bersin.
-
Cuci tangan dengan sabun.
-
Pastikan ventilasi rumah dan sekolah cukup baik serta hindari kepadatan kamar tidur.
“Kalau anak menunjukkan tanda infeksi tenggorok, jangan dibiarkan. Segera diobati dan jaga kebersihan alat makan serta sanitasi lingkungan,” tutupnya.


Tinggalkan Balasan