Konser Hindia yang digelar pada Minggu (12/11) di Jakarta menuai kontroversi di media sosial.
Banyak netizen yang menuduh Baskara Putra, vokalis Hindia, menyebarkan ajaran setan dan illuminati melalui penampilannya.
Salah satu bukti yang dianggap netizen sebagai simbol setanis adalah patung yang berdiri di atas panggung saat Hindia membawakan lagu ‘Matahari Tenggelam’. Patung tersebut memiliki bentuk seperti kepala kambing dengan tanduk panjang dan mata segitiga.
Selain itu, netizen juga mengkritik aksi Baskara yang meminta penonton untuk menutup mata dengan kain hitam yang dibagikan sebelum konser.
Menurut netizen, hal ini merupakan upaya untuk menghipnotis penonton agar terpengaruh oleh ajaran setan dan illuminati.
Namun, para penggemar Hindia membela Baskara dan mengatakan bahwa patung dan kain hitam tersebut hanyalah bagian dari konsep seni yang ingin disampaikan oleh Hindia.
Mereka menilai bahwa Baskara adalah seorang musisi yang kreatif dan berani bereksperimen dengan berbagai elemen visual dan audio.
Baskara sendiri akhirnya angkat bicara mengenai tuduhan tersebut melalui akun Twitternya @wordfangs.
Dengan nada sarkastis, ia menulis, “Puji Tuhan dianggap illuminati. Apakah ini tandanya aku sudah dianggap sukses?”.
Baskara juga menjelaskan bahwa patung tersebut adalah hasil karya seniman bernama Aditya Pratama yang dikenal dengan nama Adit Ambara.
Ia mengaku mengagumi karya-karya Adit yang unik dan menarik.
“Patung itu adalah karya Adit Ambara, seniman yang aku kagumi.
Aku suka dengan cara dia membuat patung yang tidak biasa dan memiliki makna tersendiri. Aku minta dia untuk membuat patung itu untuk konserku,” ujar Baskara.
Baskara menambahkan bahwa ia tidak bermaksud untuk menyinggung atau menakut-nakuti siapa pun dengan penampilannya di konser Hindia.
Ia hanya ingin mengekspresikan dirinya sebagai seorang seniman yang bebas dan berani.
“Aku tidak ada hubungan dengan setan atau illuminati.
Aku hanya seorang musisi yang mencintai seni.
Aku berharap orang-orang bisa menghargai karya seni tanpa harus menghakimi atau menuduh,” tutup Baskara.