Benarkah Pria Dengan Logika dan Wanita Dengan Perasaan?

Logika

Sebelumnya stigma tentang cara kerja otak laki-laki dan perempuan yang sangat berbeda bukan hal yang lumrah lagi. Dimana laki-laki berfikir menggunakan logika sementara berbeda dengan perempuan yang lebih menggunakan perasaan.

Logika dan perasaan merupakan dua hal yang sering kita temui bahkan di rasakan dalam keseharian kehidupan kita. Baik dalam hal memecahkan masalah, berkomunikasi atau bersosiaisasi bahkan sampai hal dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini karena masing-masing individu berbeda dalam berfikirnya serta penerapannya.

Pria lebih condong menggunakan logika, serta dalam memecahkan masalah ataupun dalam mengambil keputusan harus berdasarkan logika, karena logika dipandang lebih simple, rasional dan tentunya praktis.

Hal tersebut berkebalikan dengan perempuan yang lebih mengedepankan perasaan dari pada logika walaupun mungkin semuanya tidak seperti itu. Ini tergantung juga dari tempat tinggal mereka atau lingkungan dimana mereka berada.

Lantas apa penyebab hal ini?

Biasanya hal seperti ini disebabkan oleh budaya, kebiasaan atau bahkan pola asuh yang berbeda dan bisa mempengaruhi kepribadian seseorang. Selain itu secara ilmiahnya bahwa penggunaan logika dan perasaan ini ditentukan dalam proporsi penggunaan otak pada manusia.

Bisa jadi mungkin dia dibesarkan di lingkungan yang lebih dominan pria sehingga lebih banyak menggunakan logika mereka. Begitupun sebaiknya orang yang di besarkan di lingkungan yang lebih dominan wanita pasti akan lebih mengedepankan perasaannya.

Dalam hal ini perempuan memiliki kemampuan untuk melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang dan menraik kesimpulan dengan menggunakan otak kanannya. Hal ini bisa dilihat bahwa perempuan lebih mengedepankan atau mengandalkan perasaannya.

Pada penelitian lain dijelaskan bahwa otak laki-laki 10% lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Karena dengan kapasitas ini laki-laki motorik yang lebih kuat jika dibandingkan dengan perempuan sehingga ia mampu melakukan koordinasi antara mata dengan tangan.

Jika perempuan memiliki verbal center pada kedua bagian otaknya yang membuat perempuan suka bercerita, curhat panjang lebar. Maka laki-laki memiliki verbal center di baian otak kiri saja sehingga ia lebih suka menganggap sesuatu itu mudah dan tidak terlalu diambil pusing atau stress.

Dari perbedaan ini kita dapat melihat bagaimana cara berfikir laki-laki dan perempuan dalam mengambil keputusan.

Ini merupakan sebuah pengamatan, bisa jadi benar mungkin juga bisa salah. Dan yang terpenting bukan hanya penggunaan perasaan atau logika saja melainkan keduanya harus saling melengkapi antara keduanya.