Berawal karena adanya permasalahan limbah serbuk gergaji yang melimpah dan menganggu masyarakat karena belum bisa dimanfaatkan, Nurwahida Tais sebagai Ketua KWT “Rumah Jamur Takalar” Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar berinisiatif untuk melakukan sebuah inovasi dengan memanfaatkan limbah serbuk gergaji.
“Karena awalnya serbuk gergaji tersebut dianggap tidak bermanfaat sebagai media tumbuh jamur yang memiliki nilai”, ujar Nurwahida.
Dalam masa awal yang hanya memiliki 1 kumbung jamur yang berproduksi sekitar 5 kg jamur perhari dan masih memperkenalkan ke masyarakat luas bagaimana cara mengkonsumsi jamur serta apa saja manfaat jamur untuk tubuh.
Wahida menjelaskan jika bantuan yang diberikan melalui Program SIMURP telah memberikan manfaat bagi peningkatan produktivitas Rumah Jamur Takalar. Saat ini sudah bisa panen hingga 10 kg perhari, selain itu sudah ada beberapa anggota yang membangun kumbung untuk memenuhi permintaan jamur setiap hari di Makassar, jelasnya.
Hingga saat ini sudah ada mahasiswa dari beberapa Universitas di Makassar yang datang untuk PKL dan melakukan penelitian seperti, UMI Makassar, UNM Makassar, Unismuh Makassar dan Polbantan Gowa. Selain itu juga pernah mengikuti Pelatihan Budidaya Jamur dari Dinas Pariwisata danan Olahraga Kabupaten Takalar, jelas Wahida lagi.
1 Komentar