hainews.co.id — Lini masa Instagram tengah diramaikan oleh unggahan mengenai seorang pasien pria berusia 29 tahun yang mengalami gagal ginjal setelah tercebur ke got tanpa alat pelindung diri. Kasus ini dibagikan oleh akun @ru*_g** pada Kamis (29/6/2025), dan menyebutkan bahwa pasien datang ke IGD dengan keluhan demam tinggi, menggigil, nyeri otot, dan urine keruh. Setelah pemeriksaan, diketahui bahwa ginjal pasien berhenti bekerja dan harus menjalani cuci darah. Dugaan penyebabnya: paparan air kencing tikus di got.
Lantas, benarkah air kencing tikus bisa menyebabkan gagal ginjal?
Kencing Tikus Bisa Picu Gagal Ginjal Melalui Leptospirosis
Dokter umum di Puskesmas Sibela Surakarta, Dessy Tri Pratiwi, menjelaskan bahwa air kencing tikus memang berpotensi menularkan bakteri Leptospira, penyebab penyakit leptospirosis. Penyakit ini bisa menimbulkan gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan dalam kasus berat, menyerang organ vital seperti hati dan ginjal.
“Leptospirosis dapat menyebabkan gagal ginjal karena beberapa faktor, termasuk invasi langsung bakteri ke jaringan ginjal, respons imun tubuh yang agresif, dan dehidrasi akibat gejala seperti mual, muntah, dan demam,” terang Dessy, dikutip dari Kompas.com, Senin (30/6/2025).
Gagal ginjal akibat leptospirosis bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung tingkat kerusakan. Dalam kondisi berat, pasien bahkan harus menjalani dialisis atau cuci darah.
Bagaimana Leptospira Merusak Ginjal?
Menurut Dessy, ada tiga mekanisme utama mengapa infeksi Leptospira bisa merusak ginjal:
-
Invasi Langsung: Bakteri masuk ke ginjal dan merusak jaringan secara langsung.
-
Respons Imun Berlebihan: Sistem imun yang melawan infeksi justru ikut merusak sel-sel ginjal.
-
Dehidrasi: Gejala seperti demam tinggi, mual, dan muntah bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan, memperberat beban kerja ginjal.
Dalam kasus yang lebih parah, leptospirosis bisa menyebabkan peradangan pembuluh darah (vaskulitis) yang mengganggu aliran darah ke ginjal, menyebabkan hipovolemia (penurunan volume darah), dan memperburuk fungsi ginjal.
Gejala Gagal Ginjal akibat Leptospirosis
Beberapa gejala yang perlu diwaspadai meliputi:
-
Penurunan volume dan perubahan warna urine menjadi lebih gelap
-
Nyeri di area pinggang atau punggung bawah
-
Kelelahan, lemas, mual, muntah
-
Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki
Jika Anda mengalami gejala tersebut setelah terpapar air yang mungkin terkontaminasi kencing tikus, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Langkah Pencegahan Kencing Tikus di Lingkungan Sekitar
Untuk mencegah risiko infeksi leptospirosis, Dessy menyarankan langkah-langkah berikut:
-
Gunakan sarung tangan dan sepatu bot saat bekerja di area rawan kontaminasi (got, tempat sampah, genangan air kotor).
-
Jika menemukan area yang terkena kencing tikus, bersihkan menggunakan disinfektan, misalnya campuran pemutih dan air dengan perbandingan 1:10.
-
Jaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan setelah kontak dengan hewan atau benda terkontaminasi.
-
Tutupi luka terbuka dengan perban antiair untuk mencegah infeksi lewat kulit.
-
Perhatikan kondisi tubuh dan jangan abaikan gejala-gejala infeksi yang muncul setelah terpapar air kotor.
Kesimpulan
Air kencing tikus memang bukan hal sepele. Paparan terhadap cairan ini bisa menularkan bakteri berbahaya yang mengakibatkan kerusakan organ serius, termasuk gagal ginjal. Dengan memahami risikonya dan mengambil langkah pencegahan yang tepat, kita bisa melindungi diri dan keluarga dari bahaya leptospirosis.
Tinggalkan Balasan