GOWA – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berulang kali mengungkapkan sumberdaya manusia (SDM) pertanian yang andal berkualitas, profesional, dan berdaya saing menjadi faktor penting pembangunan pertanian di Indonesia.
Untuk itu Kementerian Pertanian (Kementan) RI terus berupaya meningkatkan kualitas Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) sebagai sebuah lembaga pendidikan vokasi di bawah BPPSDM Pertanian. Salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan profesionalitas tenaga pendidiknya.
“Karena keberhasilan pembangunan pertanian terletak pada kekuatan SDM pertanian yang berkualitas, handal, profesional serta berdaya saing, Guna menyelenggarakan pendidikan berkualitas di Polbangtan, dibutuhkan dosen yang profesional dan bermutu. Salah satu caranya, mendorong dosen untuk aktif melakukan publikasi ilmiah pada jurnal ilmiah,” papar Syahrul.
Hal senada dikatakan juga oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
Menurutnya, Dosen dan tenaga pendidik harus terus menambah ilmu, menambah pengalaman, meningkatkan kapasitas sehingga bisa menjadi manusia yang handal dan profesional.
“Dosen merupakan pendidik profesional yang memiliki tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat”, kata Dedi.
“Tulisan ilmiah adalah salah satu bentuk penyebarluasan ilmu pengetahuan yang umum dan wajib dilakukan oleh seorang dosen,” tambah Dedi.
Direktur Polbangtan Gowa, Detia Tri Yunandar mengatakan bahwa Dosen dan tenaga pengajarnya, selain menjalankan tugas dan fungsi mendidik di kelas, mereka juga dituntut untuk melakukan pengembangan diri melalui berpikir kritis dan objektif yang dituangkan dalam tulisan ilmiah.
“Menulis manfaatnya luar biasa untuk pengembangan keilmuan dan penguatan kapasitas diri sebagai dosen. Saya pikir menulis buku adalah hal yang menantang. Kesulitan terbesar bagi yang ingin menulis sebenarnya pada kalimat pertama, dan di awalnya saja. Tapi ketika sudah memulai, akan asik dan malah sulit berhenti” ujar Detia saat membuka Bimtek Penulisan Buku bagi Tenaga Pengajar Polbangtan Gowa di Hotel Remcy pada Kamis 16 Februari 2023 lalu.
Menurut Detia menulis memang tantangannya luar biasa, karena profesi dosen bukan hanya menulis, sehingga perlu kemampuan manajemen waktu untuk menulis.
“Saya yakin banyak ide, banyak inspirasi, banyak ilmu yang bisa dibuat menjadi buku. Tetapi waktu adalah tantangannya” ujar Detia.
Namun menurut Detia menulis buku memiliki manfaat lain yaitu mengurangi resiko pikun. “Menulis dan membaca buku itu bisa mengurangi resiko pikun dan stress” katanya.
Selain manfaat personal di atas, peningkatan kualitas Dosen yang produktif melahirkan banyak tulisan maupun buku, berguna bagi institusi Polbangtan khususnya untuk penilaian dan akreditasi.
Apalagi setelah terbitnya Peraturan Pemerintah Perguruan Tinggi Kementerian Lembaga (PP-PTKL) Nomor 57 Tahun 2022, menuntut Polbangtan bisa memperkuat posisi dan eksistensinya sebagai pendidikan tinggi vokasi di luar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kegiatan Bimbingan Penulisan Buku yang diikuti oleh 43 Dosen maupun Calon Dosen yang diselenggarakan Polbangtan Gowa merupakan langkah positif untuk meningkatkan produktivitas tenaga pendidiknya dalam menulis. Apalagi bimtek tersebut menghadirkan tiga coach nasional yang telah tersertifikasi.
Targetnya, Bimtek tersebut bukan hanya sebatas menulis draf ragangan bukunya saja, namun hingga dapat diterbitkan.
Maka sebagai tindak lanjut Bimtek, para Dosen akan dicoaching selama 30 hari hingga memiliki draf naskah yang siap diterbitkan.
“Bimtek yang digelar selama dua hari (16-17 Februari 2023) minimal menghasilkan draf ragangan buku, Selanjutnya para Dosen akan dicoaching selama 30 hari hingga memiliki 43 draf naskah yang siap diterbitkan” ujar Wulansari Ketua Panitia Bimtek.
Tinggalkan Balasan