GOWA – Generasi muda merupakan kunci pembangunan pertanian di masa depan, karena dipundak pemuda yang akan membuat pertanian yang makin maju, mandiri dan modern.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menekankan pentingnya peranan generasi muda dalam memperkuat sektor pertanian kedepan. Untuk itu Polbangtan sebagai lembaga pendidikan vokasi di bawah Kementerian Pertanian memiliki peran penting dalam upaya regenerasi petani.
“Melalui pendidikan vokasi, kita harus menghadirkan petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimana pun, masa depan pertanian berada di pundak generasi milenial,” ujar Syahrul.
Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan, guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern perlu dilakukan penyiapan dalam pencetakan SDM pertanian unggulan.
“Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada perguruan tinggi lingkup Kementan diharap memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mewujudkan soft skills dan hard skills yang menjadi amanah kebijakan MBKM”, kata Dedi Nursyamsi.
Untuk mendukung sinergitas program Kementerian Pertanian, saat ini memang Polbangtan dan PEPI mengimplementasikan kurikulum Merdeka belajar kampus merdeka (MBKM).
Pelaksanaan program MBKM tersebut diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan hardskill (pengetahuan dan keterampilan khusus) dan softskill (sikap dan keterampilan umum).
Baru-baru ini Polbangtan Gowa telah sukses mensinergikan pelaksanaan program strategis Kementerian Pertanian melalui kegiatan magang MBKM di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan.
Magang yang dilaksanakan selama 5 bulan tersebut diikuti oleh 69 mahasiswa dari prodi penyuluhan peternakan dan kesejahteraan hewan (DIV) Polbangtan Gowa.
Proses pembelajaran selama magang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) tersebut menganut sistem pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning).
Sehingga pembelajaran tersebut benar-benar memberikan tantangan dan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan inovasi, kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa.
Selain itu, mahasiswa dapat mengembangkan kemandirian dalam menemukan pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan. Beberapa kegiatan esensial yang telah dilaksanakan mahasiswa selama MBKM di Kabupaten Enrekang misalnya membantu program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), pemeliharaan sapi perah, kegiatan Inseminasi Buatan (IB), pengolahan hasil ternak (dangke), kewirausahaan, pencegahan gangguan reproduksi, dan penyuluhan.
Dengan berakhirnya program magang MBKM, pada kamis tanggal 9 Februari 2023 lalu, Polbangtan Gowa melakukan penarikan kepada 69 mahasiswa Jurusan Peternakan Polbangtan Gowa di Kabupaten Enrekang.
Kegiatan penarikan secara resmi dihadiri oleh Kepala Dinas beserta staf Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Enrekang, Asisten II Pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang, Ketua Jurusan Peternakan, Ketua Prodi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (DIV), Ketua Prodi Budidaya Ternak (DIII), dan mahasiswa peserta kegiatan MBKM Polbangtan Gowa.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Muh. Alwi ,menyampaikan bahwa kegiatan MBKM memberikan manfaat (simbiosis mutualisme) sehingga perlu untuk terus dilanjutkan. “Kehadiran mahasiswa di Kabupaten Enrekang telah memberikan kontribusi yang nyata dalam membantu pencapaian/keberhasilan program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Enrekang. Mahasiswa telah banyak belajar terkait sistem pemeliharaan sapi perah, kegiatan Inseminasi Buatan (IB), pengolahan hasil ternak (dangke), kewirausahaan, pencegahan gangguan reproduksi, dan penyuluhan” papar Muh. Alwi.