Memahami Hemofilia: Gangguan Pembekuan Darah yang Mengancam Kesehatan dan Cara Mengatasinya

Hemofilia Gangguan Pembekuan Darah
Hemofilia Gangguan Pembekuan Darah (Foto:Canva)

Hemofilia adalah suatu kondisi medis di mana seseorang mengalami gangguan pada proses pembekuan darah.

Kondisi ini umumnya diturunkan secara genetik dan hanya terjadi pada individu yang memiliki kelainan genetik tertentu.

Orang yang mengalami hemofilia akan mengalami pendarahan yang berlebihan setelah terluka atau mengalami cedera.

Ada dua jenis hemofilia yang paling umum, yaitu hemofilia A dan hemofilia B. Hemofilia A disebabkan oleh kelainan pada faktor pembekuan darah VIII, sedangkan hemofilia B disebabkan oleh kelainan pada faktor pembekuan darah IX.

Hemofilia A lebih umum terjadi daripada hemofilia B, dengan sekitar 80% penderita hemofilia memiliki hemofilia A.

Gejala hemofilia atau gangguan pembekuan darah ini umumnya tergantung pada tingkat keparahan kondisi tersebut.

Pada kasus yang lebih ringan, pendarahan mungkin hanya terjadi setelah cedera yang cukup serius, sementara pada kasus yang lebih berat, pendarahan mungkin terjadi tanpa alasan yang jelas atau bahkan saat melakukan aktivitas sehari-hari.

Beberapa gejala umum hemofilia antara lain:

  • Pendarahan yang berlangsung lebih lama dari biasanya setelah cedera atau operasi.
  • Pendarahan yang berlangsung tanpa alasan yang jelas.
  • Memar yang muncul dengan mudah.
  • Perdarahan pada sendi, yang menyebabkan nyeri dan pembengkakan.

Hemofilia umumnya didiagnosis pada masa kanak-kanak, meskipun beberapa kasus baru terdiagnosis pada masa dewasa.

Tes darah dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat faktor pembekuan darah dalam darah seseorang.

Jika terdiagnosis mengalami hemofilia, maka akan direkomendasikan untuk menjalani perawatan seumur hidup.

Perawatan untuk hemofilia umumnya melibatkan terapi penggantian faktor pembekuan darah, di mana faktor pembekuan darah yang hilang atau kurang dalam darah seseorang disuntikkan kembali ke dalam tubuh.

Terapi ini dapat dilakukan secara teratur atau hanya saat diperlukan, tergantung pada tingkat keparahan hemofilia dan gejala yang dialami.

Selain itu, obat-obatan tertentu juga dapat diberikan untuk membantu mencegah pendarahan atau mengobati gejala hemofilia yang muncul.

Seseorang yang mengalami hemofilia juga harus menjaga gaya hidup yang sehat, termasuk menghindari aktivitas atau olahraga yang dapat menyebabkan cedera atau pendarahan.

Selain itu, perawatan yang tepat dan penanganan yang cepat sangat penting jika terjadi pendarahan atau cedera.

Meskipun hemofilia tidak dapat disembuhkan, dengan perawatan yang tepat, orang yang mengalami kondisi ini dapat memiliki kehidupan yang produktif dan bahagia.

Konsultasikan dengan dokter jika kamu mengalami gejala-gejala hemofilia atau memiliki riwayat keluarga dengan