MAKASSAR – Pameran Seni Rupa, bertajuk Revolusi Esok Pagi akan digelar bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. Pameran ini melibatkan 26 Perupa dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat ini akan digelar 3 hari, 28-30 Oktober 2022 di Rumahta’ Arts Space, Jl. Botonompo No.12, Makassar.
“Revolusi Esok Pagi tahun ini bertepatan hari sumpah pemuda 28 Oktober pameran ini memanfaat momentum itu, sebagai upaya kontribusi kesenian pada momentum sumpah pemuda,” Ujar Ashabul Kahfi, selaku manajer pameran, Senin, 24/10/2022.
Menurut pelukis, Zamkamil yang menjadi inisiator Pameran REP sejak 2020 silam, Pameran REP kali ini adalah ketiga kalinya sebagai Pameran Annual, yang kali ini mengangkat tema REPUBLIK.
” Pameran REP pertama tahun 2020 bertemakan NELAYAN & PETANI, sementara REP kedua tahun 2021 mengangkat tema PERSIMPANGAN. Pada dasarnya perhelatan REP (Revolusi Esok Pagi) dirancang untuk menyajikan tema-tema sosial politik dan lingkungan. Kali ini REP hadir dg tema REPUBLIC yg mengacu kepada gagasan Plato atau berdasar kepada etimologinya, RES-PUBLICA yang berarti perihal publik,” ujar Zamkamil.
Pelukis yang sedang menyiapkan 2 karya lukisannya untuk pameran REP ini mengungkapkan, pameran ini nantinya berdampak sebagai penyadaran bersama bahwa kita sebagai bagian dari publik memiliki hak serta pengembangan persepsi dan senantiasa kritis terhadap kebijakan publik. Ia juga mengharapkan setidaknya momen Pameran ini setidaknya menjadi ruang bertemu bertemu para seniman dengan publiknya.
Beberapa kegiatan selain pameran lukisan dari 26 perupa sebagai acara utama juga digelar beberapa kegiatan seperti talkshow membahas isu-isu sosial politik dan manajamen kesenian, artis talk yang akan mengajak pengunjung ngobrol langsung bersama para perupa mengenai proses kreatif serta karya yang dipamerkan. Serta mengisi aktivitas malam dengan beberapa pertunjukan musik akustik dan sastra, pemutaran film.
Sementara yang menarik pula adalah pembukaan pameran, Jumat 28 oktober Seusai sholat Jumat akan menggelar sebuah stadium general bertema Posisi kesenian dalam Hubungan Negara dan Publik, dan penampilan Performance Art yang digarap Alif Anggara bersama kelompok Sombala Art. Juga di hari terakhir dalam roundown acara direncanakan penampilan pantomim dari kemunitas 4 Titik yang merupakan kelompok seni anak-anak muda difabel tuli-bisu. Selain lukisan ada sebuah karya instalasi dari Yaya dan karya video mapping dari Danar.
“Keseluruhan total seniman Perupa yang akan terlibat ada 26 orang dengan rincian 16 lukis, 2 grafis, 3 skech, 2 drawing, seni grafis 2, dan 1 mapping,” ungkap Alif Aflah Yafie selaku manager artistik.
Lebih lanjut Alif dari komunitas Artifact ini menjelaskan, untuk semua lukisan akan didisplay dalam ruang gallery Rumata’ Artspace, sementara panggung akustik, baca puisi, talkshow dan artis talk akan memanfaatkan halaman belakang Rumata’ dan juga sebuah karya instalasi seni rupa juga dipajang di halaman belakang. Sementara sebuah karya video mapping akan ditempatkan dalam ruang galery.
Penyelenggara pameran REP ini sendiri adalah Artifact, Kelana Artspace, Merupa, dan didukung penuh oleh Rumahta’ Artspace. Beberapa tokoh politik, akademisi, budayawaan, pekerja seni, perupa, hingga aktivis NGO serta kolektor dan pengusaha mengonfirmasi akan hadir.(#)