Selain itu, pakar keamanan siber juga menyarankan agar kita selalu menggunakan browser dengan versi terbaru.

Selalu memperbarui sistem operasi (OS) juga menjadi langkah yang sangat penting untuk menjaga keamanan digital kita.

Langkah-langkah ini bertujuan untuk menghadapi risiko keamanan siber yang terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.

Menurut laporan dari The Post, selain ancaman dari pop-up, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) juga menjadi faktor risiko dalam keamanan siber.

AI dapat dimanfaatkan untuk meniru suara dan wajah orang lain, menciptakan potensi ancaman yang personal dan besar dalam skala yang lebih luas.

Sebagai contoh, teknologi AI telah digunakan untuk menciptakan suara palsu seorang gadis dalam upaya penculikan virtual di Arizona.

Seorang ibu menerima panggilan dengan suara putrinya yang meminta uang tebusan.

Namun, suara tersebut ternyata adalah hasil dari program AI yang mengkloning suara sang gadis.

Dalam menghadapi ancaman ini, perhatikan dengan cermat dan berhati-hatilah dalam berinteraksi online.