Kabadan menambahkan ada dua hal yang menjadi perhatian khusus dalam pelaksanaan Penas. Yang pertama yaitu akomodasi dan transportasi peserta merupakan pekerjaan sangat besar dan memerlukan partisipasi yang luar biasa. Ada euforia setelah pandemi Covid-19, sehingga ada rasa  ingin bertemu. Kita harus tetap menerapkan dan menjaga protokol kesehatan sehingga memberikan dampak positif, dampak arus teknologi dan informasi, pengalaman serta komunikasi diantara sesama peserta Penas. Karena seluruh stakeholder pertanian berkepentingan di acara ini.

Selanjutnya adalah perpindahan transformasi dari Badan Litbang ke Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) yang mengomandani gelar teknologi. BSIP harus segera merapatkan barisan. Semua harus berkerja sama mensukseskan Penas, tegas Dedi kembali.

Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan) Bustanul Arifin Caya pada saat memandu diskusi menyampaikan harapannya jika setelah rapat bidang-bidang pada hari ini, agar koordinasi dan konsolidasi dilakukan lebih aktif lagi sehingga menghasilkan progres yang banyak.