Agus juga menjelaskan bahwa pembenah tanah dikenal juga sebagai soil conditioner. Di kalangan ahli, pembenah tanah diartikan sebagai bahan-bahan sintetis atau alami, organik atau mineral, berbentuk padat maupun cair yang mampu untuk memperbaiki struktur tanah.

Tujuan akhir dari penggunaan pembenah tanah adalah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman, ungkapnya.

Sedangkan untuk Bakteri fotosintesis atau Photosynthetic Bakteria merupakan bakteri autotrof yang dapat berfotosintesis. “Bakteri fotosintesis memiliki pigmen yang disebut bakteria klorofil a atau b yang dapat memproduksi pigmen warna merah, hijau hingga ungu untuk menangkap energi matahari sebagai bahan bakar fotosintesis”, tutup Agus Sumarna. (HV/NF)