Terdapat juga perbedaan dalam penggunaan kata ganti orang dalam kedua lagu tersebut. ‘Halo-Halo Bandung’ menggunakan kata ganti “beta” untuk menggantikan kata “saya” dan mengisahkan peristiwa Bandung Lautan Api pada 23-24 Maret 1946.
Namun, dalam ‘Helo Kuala Lumpur’, kata ganti “saya” diganti dengan kata “aku”, serta beberapa perubahan kata lain untuk menjaga kelanjutan dalam bait tersebut.
Sebagai contoh, lirik lengkap ‘Halo-Halo Bandung’ adalah sebagai berikut:
“Halo, halo Bandung, Ibu kota Periangan
Halo, halo Bandung, Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta, Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api, Mari, Bung rebut kembali”
Sementara itu, lirik lengkap ‘Helo Kuala Lumpur’ sebagai berikut:
“Hello, Kuala Lumpur, Ibu kota keriangan
Hello, Kuala Lumpur, Kota kenang-kenangan
Sudah lama aku, Tidak berjumpa denganmu
Sekarang sudah semakin maju, Aku suka sekali”
Masyarakat Indonesia merasa bahwa lagu ‘Helo Kuala Lumpur’ seolah-olah mengambil inspirasi dari lagu ‘Halo-Halo Bandung’ dan membuat perubahan yang tidak signifikan dalam liriknya.
Tinggalkan Balasan