Daftar terbaru mata uang terendah di dunia tahun 2023. Sejumlah mata uang di seluruh dunia telah mengalami penurunan drastis hingga lebih dari 40% sepanjang tahun ini.
Inflasi tinggi, gejolak politik, dan masalah utang telah menjadi pemicu turunnya nilai mata uang di berbagai negara.
Dalam dunia ekonomi, Dolar Amerika Serikat (AS) biasanya menjadi patokan untuk membandingkan kekuatan mata uang suatu negara.
Mata uang-mata uang yang sudah terkenal kuat dan stabil seperti pound sterling Inggris, franc Swiss, dan dolar Amerika tetap menjadi contoh.
Namun, menentukan daftar mata uang dengan nilai terendah bisa menjadi sulit karena fluktuasi ekonomi yang cepat di berbagai negara.
Mata Uang Terendah di Dunia 2023
Dilansir dari Forbes India pada tanggal 25 Agustus 2023, berikut adalah daftar negara yang memiliki mata uang dengan nilai terendah di dunia:
1. Iran (1 USD = 42,275 IRR)
Rial Iran mengalami depresiasi akibat faktor-faktor seperti kerusuhan politik, perang Iran-Iraq, dan program nuklir.
2. Vietnam (1 USD = 23,820 VND)
Vietnam beroperasi di bawah sistem ekonomi terpusat.
Upaya untuk memperbaiki perekonomian telah dilakukan, tetapi perjalanan masih panjang. Dong Vietnam sedang mengalami devaluasi signifikan.
3. Sierra Leone (1 USD = 19,750 SLL)
Kemiskinan parah melanda Sierra Leone.
Skandal, korupsi, dan konflik di Afrika Barat telah menyebabkan penurunan nilai mata uang dan perekonomian.
4. Laos (1 USD = 19,476.31 LAK)
Mata uang Laos memiliki nilai rendah sejak negara ini didirikan pada tahun 1952.
Nilainya diharapkan akan meningkat secara bertahap.
5. Indonesia (1 USD = 15,328 IDR)
Rupiah Indonesia mengalami depresiasi akibat berbagai faktor, termasuk menurunnya cadangan devisa, kegagalan bank sentral atau Bank Indonesia dalam menjaga nilai mata uang, serta ketergantungan pada ekspor komoditas.
6. Uzbekistan (1 USD = 12,058.49 UZS)
Perekonomian Uzbekistan termasuk lemah, yang mengakibatkan nilai mata uang yang rendah.
Meskipun dampak pandemi terasa, operasi internal masih berlanjut di kuartal ketiga tahun 2022.
Namun, penurunan output industri menyebabkan ketidakstabilan nilai mata uang ke depan.
7. Guinea (1 USD = 8,578 GNF)
Guinea menderita akibat korupsi dan kerusuhan politik, yang melemahkan mata uangnya.
8. Paraguay (1 USD = 7,249.73 PYG)
Paraguay menghadapi keruntuhan ekonomi yang parah, menyebabkan inflasi tinggi, pengangguran, dan kemiskinan meningkat.
9. Uganda (1 USD = 3,728.76 USH)
Shilling Uganda menjadi salah satu mata uang dengan nilai terendah.
Uganda mengalami penurunan signifikan yang berdampak pada perekonomian negara.
10. Iraq (1 USD = 1,307.68 IQD)
Iraq mengalami inflasi dan kerusuhan politik signifikan, yang mengakibatkan penurunan nilai tukar mata uangnya.
Daftar tersebut mencerminkan berbagai tantangan yang dihadapi oleh negara-negara tersebut, termasuk ketidakstabilan politik, transisi menuju ekonomi pasar dan dampak pandemi yang berkontribusi pada depresiasi mata uang.