hainews.co.id – Demensia adalah gangguan yang menyebabkan hilangnya fungsi kognitif, seperti kemampuan berpikir, mengingat, dan bernalar, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Mengutip Mayo Clinic, istilah ini merujuk pada kumpulan gejala yang mempengaruhi daya ingat, pemikiran, dan interaksi sosial. Demensia tidak termasuk dalam proses penuaan normal dan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi.
Penyebab Demensia
Demensia terjadi ketika sel-sel saraf di otak rusak, menyebabkan gangguan pada penyampaian pesan di antara area otak dan ke bagian tubuh lainnya. Kerusakan sel ini menyebabkan kemampuan otak menurun secara signifikan. Jenis-jenis demensia, seperti Alzheimer, demensia vaskular, demensia dengan Lewy bodies (DLB), dan demensia frontotemporal, terjadi karena penyakit yang memengaruhi otak dengan cara berbeda.
Gejala Demensia
Demensia dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan berkembang secara bertahap. Berikut beberapa gejala umum:
- Kehilangan Ingatan: Mengalami kesulitan mengingat informasi penting dan sering kebingungan.
- Kesulitan Berkomunikasi: Sulit berbicara, memahami percakapan, atau menulis.
- Tersesat di Tempat yang Familiar: Berisiko berkeliaran dan tersesat meskipun di lingkungan yang dikenal.
- Kehilangan Minat pada Aktivitas Sehari-hari: Menghindari kegiatan yang biasa dinikmati.
- Berhalusinasi atau Mengalami Delusi: Mengalami persepsi yang tidak sesuai dengan kenyataan.
- Kehilangan Keseimbangan: Kesulitan dalam berjalan atau bergerak.
Pengobatan Demensia
Saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan demensia. Namun, perawatan medis dapat membantu mengelola gejala dan memperlambat perkembangan penyakit. Terapi alternatif juga dapat membantu mengurangi gejala, seperti gangguan tidur atau agitasi.
Upaya Pencegahan Demensia
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah demensia, menerapkan pola hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko terkena kondisi ini di usia lanjut. Pola hidup sehat juga efektif dalam mencegah penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan serangan jantung, yang merupakan faktor risiko utama untuk Alzheimer dan demensia vaskular.