hainews.co.id – Pneumonia, atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai paru-paru basah, sering kali diwarnai oleh berbagai macam mitos yang menyebabkan kesalahpahaman. Padahal, paru-paru basah adalah kondisi medis yang serius dan sebaiknya dipahami dengan benar untuk menghindari persepsi yang salah.

Apa Itu Paru-Paru Basah?

Paru-paru basah merupakan istilah awam yang digunakan untuk merujuk pada kondisi penumpukan cairan di alveoli (kantong udara) paru-paru. Penumpukan cairan ini biasanya disebabkan oleh peradangan akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur. Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan paru-paru dalam menyerap oksigen dan menyebabkan gejala seperti batuk, sesak napas, demam, dan nyeri dada.

Namun, beberapa mitos umum tentang penyebab paru-paru basah masih berkembang di masyarakat, dan banyak dari mitos ini tidak berdasar secara ilmiah.

Mitos-Mitos Seputar Paru-Paru Basah

  1. Mandi Malam Bisa Menyebabkan Paru-Paru Basah Salah satu mitos paling umum adalah keyakinan bahwa mandi malam dapat menyebabkan paru-paru basah. Banyak orang percaya bahwa terkena air dingin saat malam hari dapat memicu kondisi ini. Namun, para ahli membantah hal ini.

Ahli paru, Profesor Tjandra Yoga Aditama, menegaskan bahwa penyebab utama pneumonia atau paru-paru basah adalah infeksi bakteri, virus, atau jamur, bukan kebiasaan mandi malam. “Penyebab pneumonia dan paru-paru basah bukanlah karena mandi malam atau kena semprot kipas angin. Ini adalah mitos belaka,” ujarnya, seperti dilaporkan oleh Antara.

  1. Tidur Menghadap Kipas Angin Menyebabkan Paru-Paru Basah Mitos lain yang sering kita dengar adalah tidur dengan kipas angin yang mengarah langsung ke tubuh dapat menyebabkan paru-paru basah. Ini juga terbukti keliru. Dokter spesialis bedah toraks kardiak dan vaskular dari RSUP Fatmawati Jakarta, Ermono Superaya, menjelaskan bahwa angin dari kipas angin tidak menyebabkan paru-paru basah.

Namun, ia menambahkan bahwa kipas angin yang kotor bisa berbahaya karena debu yang terkandung dalam angin tersebut dapat terhirup dan mengendap di paru-paru, memicu infeksi dan peradangan. “Paru-paru basah terjadi bukan karena angin dari kipas angin, tetapi karena debu yang terhirup dan menyebabkan peradangan,” jelasnya.

  1. Tidur di Lantai Menyebabkan Paru-Paru Basah Banyak yang juga percaya bahwa tidur di lantai dapat menyebabkan paru-paru basah. Mitos ini muncul karena udara dingin yang dianggap bisa mempengaruhi kesehatan paru-paru. Menanggapi hal ini, Dr. Ermono menyatakan bahwa tidur di lantai tidak menyebabkan paru-paru basah. “Tidak ada masalah tidur di lantai jika jantung dan paru-paru dalam kondisi sehat,” katanya.

Penyebab Sesungguhnya Paru-Paru Basah

Paru-paru basah disebabkan oleh infeksi, biasanya oleh bakteri, virus, atau jamur yang menyerang paru-paru. Faktor risiko lainnya termasuk sistem kekebalan tubuh yang lemah, usia lanjut, serta adanya kondisi kesehatan lain seperti penyakit paru-paru kronis. Untuk mencegah pneumonia, menjaga kebersihan lingkungan, menghindari paparan polusi dan debu, serta menjaga daya tahan tubuh sangatlah penting.