hainews.co.id – Setelah digelar di berbagai kota seperti Surabaya, Solo, Mataram, dan Yogyakarta, Rakornas Genpi kali ini berlangsung di Jakarta dari tanggal 4 hingga 6 Oktober 2024, berlokasi di Vertue Hotel Harmoni.
Acara Rakornas dibuka dengan kegiatan Explore Jakarta, dilanjutkan dengan talkshow Eco Create, sesi diskusi, dan penghargaan Genpi Awards. Mengusung tema “Genpi Gass,” acara tahun ini bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat sesuai moto komunitas Genpi.
Rakornas kelima ini menghadirkan 225 peserta dari 25 provinsi di Indonesia, yang terdiri atas pengurus provinsi hingga kota dan kabupaten. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, turut hadir pada Sabtu, 5 Oktober 2024, untuk memberikan dorongan bagi Genpi agar terus memperkokoh perannya sebagai komunitas pariwisata terbesar di Tanah Air.
“Ini adalah kesempatan yang berharga, tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai wadah untuk berdiskusi dan berkolaborasi dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia,” ungkap Menparekraf Sandiaga.
Sandiaga Uno, yang selalu mendukung Genpi, menekankan bahwa komunitas ini memiliki dampak yang besar dalam mempromosikan pariwisata, terutama melalui promosi digital. Genpi dinilai sebagai garda depan dalam memperkenalkan lima destinasi super prioritas.
Ia juga mengingatkan para anggota Genpi untuk terus bekerja dengan semangat, cerdas, tuntas, dan ikhlas.
“Jangan lupa untuk selalu Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama), dan Gass Poll (Gali Potensi Online dan Offline),” katanya.
Di kesempatan ini, Sandiaga menerima penghargaan dari Genpi Nasional sebagai Innovator in Creative Tourism and Economy.
Rakornas kali ini juga mendapat dukungan dari Kemenparekraf melalui beberapa direktorat, serta sponsor dari CSR BCA dan Bukit Asam Tbk. Selain itu, workshop Eco Create diadakan untuk konten kreator sebagai bagian dari upaya mempromosikan pariwisata berkelanjutan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut ambil bagian dalam mendukung acara ini.
Dalam semangat kolaborasi, Genpi menggandeng sejumlah komunitas seperti sociimpact.id, Lestari Foundation, Komunitas Historia Indonesia, Orang Indonesia, Fotografer Indonesia, dan Backpacker Jakarta.
