JAKARTA – Baru-baru ini Presiden Joko Widodo menerima penghargaan Certificate of Acknowledgement dari Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI) atas keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada beras.
IRRI telah memberikan pengakuan terhadap sistem pertanian dan pangan yang tangguh serta swasembada beras yang dicapai Indonesia pada 2019-2021.
Jokowi mengungkapkan prestasi ini tidak lepas dari upaya dan kerja keras semua pihak terutama para petani, dan seluruh stakeholder terkait untuk terus meningkatkan produksi beras, sehingga sudah tiga tahun lamanya sejak 2019, Indonesia tidak pernah mengimpor lagi beras.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, utamanya kepada pelaku riil yang bekerja di sawah, para petani di Indonesia atas kerja kerasnya, tentu saja para Bupati, Gubernur, Kementan yang semuanya bekerja sama dengan riset-riset dari perguruan tinggi yang kita miliki, ini adalah kerja yang terintegrasi, kerja bersama, gotong royong,” kata Jokowi.
Apresiasi Presiden pun menjadi tambahan energi bagi Kementan untuk terus meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan penghargaan dari IRRI atas pencapaian Indonesia dalam swasembada beras dan meningkatkan sistem ketahanan pangan nasional merupakan kado terbesar bagi sektor pertanian dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-77 pada 17 Agustus 2022. Lembaga internasional, IRRI memberikan pengakuan terhadap ketangguhan sektor pertanian Indonesia melalui Certificate of Acknowledgement kepada pemerintah Indonesia.
“Ini kado terbesar HUT RI, karena IRRI memberikan penghargaan. Memberi pengakuan sistem pertanian dan pangan tangguh, dan swasembada beras 2019 – 2021,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan pers beberapa waktu lalu.
Tak dapat dipungkiri keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, terutama petani, penyuluh,P4S serta stakeholder pertanian lainnya.
Dalam upaya meningkatkan resonansi regenerasi petani serta wirausaha muda di sektor pertanian guna mendukung upaya penguatan ketahanan pangan nasional, Kementerian Pertanian akan menggelar kegiatan Sarasehan Petani Millenial, Petani, Penyuluh dan P4S di Bumi Perkemahan Ragunan pada tanggal 28-30 Agustus 2022.
Saat menyambut lebih dari 500 orang peserta sarasehan dui Bumi Perkemahan Ragunan (28/08), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan kegiatan ini mengusung seluruh program unggulan Kementan yang inovatif dan kolaboratif dalam menumbuhkan wirausaha muda pertanian.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran aktif petani milenial, petani dan penyuluh dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antar wilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan”, ungkap Dedi.
Ia pun menambahkan bahwa sarasehan merupakan wahana pertemuan dan sosialisasi yang melibatkan para petani milenial untuk mempromosikan ide-ide baru di sektor pertanian dan kolaborasi antar sesama petani milenial maupun dengan stakeholder lainnya.
Diakhir sambutannya, Dedi pun mengingatkan kepada seluruh peserta untuk cerdas dalam mengelola sektor pertanian.
“Ada dua kunci utama dalam suksesnya pengelolaan sektor pertanian. Pertama adalah penggunaan smart farming. Manfaatkan alat dan teknologi, gunakanan bibit unggul yang dapat meningkatkan produktivitas. Dan yang kedua adalah tingkatkan skala usaha melalui akses Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program TANI AKUR sebagai salah satu program unggulan Kementerian Pertanian, merupakan sebuah kolaborasi yang hadir untuk mempermudah akses pembiayaan dengan bunga yang terjangkau. Dengan pembiayaan yang mudah diharapkan akan mampu mendorong peningkatan skala usaha petani milenial. Kalau sudah menggunakan smart farming, sudah meningkatkan skala usaha maka peluang pemasaran pun akan tebuka luas”, tegas Dedi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti menjelaskan berbagai rangkaian kegiatan dalam Sarasehan Petani Milenial, Petani, Penyuluh Pertanian, dan P4S Tahun 2022 antara lain : Penandatangan Kerjasama dengan Perbankan untuk pembiayaan Usaha Tani Petani Milenial, Program Business Matching dan Business Pitching, Pameran Produk Unggulan Pertanian dan Gelar Teknologi Smart Farming, Launching Program Unggulan Kementerian Pertanian, Forum Diskusi Program Petani Milenial Nasional, Petani dan Penyuluh, Peluncuran Program ”Agripreneurs Indonesia (GRIN), Pemberian Penghargaan Kepada Petani dan Penyuluh Pertanian Berprestasi, Sharing Session Millenial Agripreneur, Petani dan Penyuluh, Motivational Session dan Team Building, Lomba video blogging (vlog), lomba foto dll serta ,alam keakraban/pentas seni.
“Kegiatan ini harus mampu menghasilkan strategi penumbuhan usaha, jejaring pasar, pertukaran teknologi dan inovasi, serta mitigasi perubahan iklim global”, tutup Idha.