JAKARTA – Staf Khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menyatakan bahwa pandemi Covid19 yang mulai melanda dunia dan Indonesia sejak tahun 2020 membuat banyak sistem di dunia runtuh, tidak hanya menimbulkan korban jiwa yang sedikit, namun juga membuat mereka tetap tinggal. dan melanjutkan hidup harus menghadapi banyak sekali perubahan.
“Indonesia memiliki modal dasar ditengah tengah dunia dalam menghadapi pandemi, kearifan lokal dan kesadaran kolektif akan pentingnya nilai gotong royong membuat bangsa ini menjadi lebih kuat dan sadar untuk saling membantu,” katanya Minggu, (18/9).
Benny menambahkan masyarakat yang dimotori kaum muda bergerak secara masif membangun menggunakan media sosial, bukan hanya berbagi informasi, namun saling membantu mencari obat, oksigen bahkan berbagi kebutuhan hidup bagi mereka yang sedang menjalani isolasi akibat virus Covid19.
“ini bukti nyata bahwa habitualisasi pancasila telah terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia, masyarakat Indonesia nyata dalam menghadapi pandemi tidak hanya berpancasila dalam retorika saja, namun juga dalam pikiran, tindakan dan tindakan nyata tanpa memandang suku, agama dan ras,” tuturnya.
Oleh karena itu ia menegaskan bahwa Pancasila merupakan modal ampuh dalam menghadapi musuh bersama yaitu Covid19, modal ini harus dijadikan refleksi berbangsa dan bernegara bahwa kita dapat menghadapi apapun karena kita melewati masa pandemi ini bersama dan kita sama-sama memiliki Pancasila.
“Keputusan pemerintah Indonesia untuk tidak melakukan lockdown membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif bertahan lama karena pandemi, hal ini terjadi karena adanya rasa persatuan, kesetiakawanan sosial dan gotong royong yang mendarah daging di dalam kehidupan masyarakat indonesia,” katanya.
“Hal inilah kesadaran untuk saling membantu, usaha membangun jaringan menggunakan media sosial dengan penerapan tehnologi yang semakin canggih membuat ekonomi tidak bisa berputar namun mampu berevolusi dan beradaptasi dengan keadaan dunia sekarang ini,” akhirnya.(***)