Penyakit ini seringkali dikaitkan dengan masalah autoimun. Menurut Healthline, penderita penyakit ini memiliki antibodi yang menyerang protein di neuron otak yang seharusnya mengendalikan gerakan otot, seperti glutamic acid decarboxylase, gephyrin, atau gamma-aminobutyric.
Salah satu gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah kejang, bahkan kejang yang kuat dapat menyebabkan penderita jatuh saat berdiri dan bahkan dapat mematahkan tulang.
Kejang mungkin menjadi lebih parah saat penderita merasa cemas atau marah. Gerakan tiba-tiba, suara keras, atau sentuhan juga dapat memicu kejang yang tidak disengaja.
Selain kejang, ada juga sejumlah gejala lain yang dapat muncul, seperti kekakuan pada ekstremitas, otot kaku di batang tubuh, postur tubuh yang bungkuk, kejang otot yang menyakitkan, kesulitan berjalan, serta masalah sensorik seperti kepekaan terhadap cahaya, kebisingan, dan suara.
Meskipun Stiff Person-Syndrom adalah kondisi langka dan seringkali sulit didiagnosis, penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang penyakit ini.
Tinggalkan Balasan