Di Kabupaten Wajo, Bimtek digelar serentak di enam lokasi dan diikuti oleh 285 peserta. Kepala Bidang Pertanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Wajo, Heridal, menyatakan bahwa Brigade Pangan harus menjadi agen deteksi dini dan solusi atas potensi kerawanan pangan. Kegiatan diisi dengan materi teori, studi kasus, hingga simulasi pelaporan berbasis digital.

Sementara itu, di Kabupaten Sidrap, sebanyak 315 peserta mengikuti Bimtek yang tersebar di lima lokasi. Staf Ahli Menteri Bidang Percepatan Produksi Pertanian, Muhammad Arsyad, menyebut brigade pangan sebagai kekuatan utama peningkatan produktivitas pertanian. Ia menyoroti pentingnya keterampilan manajemen usahatani, akses keuangan, serta kerjasama strategis antara petani, penyuluh, dan Babinsa.

Wakil Direktur III Polbangtan Gowa, Kisman A. Arsyad, menambahkan bahwa keberhasilan Bimtek menjadi fondasi penting untuk mendukung suksesnya program strategis Kementan. Kepala Dinas Pertanian Sidrap, Ibrahim, juga menyampaikan bahwa Sidrap telah bertransformasi menjadi lumbung pangan modern dengan mendorong IP 300 dan pendekatan berbasis komunitas seperti Brigade Pangan.