WHO Merilis Panduan Terbaru untuk Konsumsi Lemak dan Karbohidrat demi Kesehatan Optimal

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini telah rilis panduan terbaru terkait konsumsi lemak dan karbohidrat demi kesehatan tubuh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini telah rilis panduan terbaru terkait konsumsi lemak dan karbohidrat demi kesehatan tubuh. (Canva by Emma Rahmani)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini rilis panduan terbaru mengenai konsumsi lemak dan karbohidrat, berdasarkan bukti ilmiah terkini untuk mengurangi risiko masalah kesehatan.

Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko kenaikan berat badan yang tidak sehat dan penyakit tidak menular seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan jenis kanker tertentu.

WHO rilis panduan terbaru konsumsi lemak dan karbohidrat ini dalam panduannya menyatakan jika kuantitas dan kualitas asupan lemak ini tentu sama-sama penting.

Untuk orang dewasa, batas asupan lemak total yang direkomendasikan oleh WHO ini adalah 30 persen dari total kebutuhan energi harian atau lebih rendah.

Sementara, untuk asupan lemak yang dianjurkan bagi anak atau balita yang memasuki usia dua tahun ke atas ini sebaiknya berasal dari lemak tak jenuh.

Lemak jenuh tak boleh melebihi 10 persen dari total kebutuhan energi harian, dan lemak trans tak boleh melebihi satu persen dari total kebutuhan energi harian.

Lemak jenuh dapat ditemukan dalam daging berlemak, makanan susu, serta lemak dan minyak yang mengeras pada suhu ruang, seperti mentega, ghee, minyak sawit, dan minyak kelapa.

Sementaram, untuk lemak trans ini bisa diperoleh dari makanan seperti roti, kue, makanan yang digoreng, cemilan kemasan hingga daging atau produk susu yang berasal dari hewan pemamah biak seperti sapi atau domba.

WHO menekankan bahwa lemak jenuh dan lemak trans dalam makanan dapat digantikan dengan nutrisi lain, seperti lemak tak jenuh ganda, lemak tak jenuh tunggal dari pangan nabati, atau karbohidrat dari makanan yang mengandung serat alami, seperti gandum utuh, sayur-sayuran, buah, dan kacang-kacangan.

Terkait karbohidrat, WHO juga telah menyoroti pentingnya memilih sumber karbohidrat yang berkualitas dan tepat untuk kesehatan.

Anak-anak atau balita berusia dua tahun ke atas disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat dari gandum utuh, sayur-sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

WHO juga menganjurkan agar orang dewasa mengonsumsi minimal 400 gram sayur dan buah serta 25 gram serat alami setiap hari.

Untuk anak-anak, rekomendasi asupan sayur, buah, dan serat berbeda sesuai dengan usia mereka.

  • Usia 2-5 tahun, minimal 250 g per hari
  • Usia 6-9 tahun, minimal 350 g per hari
  • Usia 10 tahun dan lebih, setidaknya 400 g per hari

Sementara, untuk asupan serat makanan alami pada anak-anak, yaitu:

  • Usia 2-5 tahun, minimal 15 g per hari
  • Usia 6-9 tahun, minimal 21 g per hari
  • Usia 10 tahun dan lebih, setidaknya 25 g per hari.

Pedoman baru ini bersama-sama dengan pedoman WHO yang telah ada mengenai gula bebas, pemanis non-gula, dan natrium, serta pedoman yang akan datang mengenai asam lemak tak jenuh ganda dan pengganti garam rendah natrium, mendukung konsep diet sehat yang penting bagi kesehatan kita semua.

Exit mobile version