GOWA – Kementerian Pertanian, Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian terus berkomitmen mewujudkan regenerasi petani melalui program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian.

Salah satu upaya tersebut misalnya dilakukan melalui optimalisasi dan pengembangan Teaching Factory (TEFA) menjadi inkubator agribisnis di lingkup lembaga pendidikan vokasi pertanian milik Kementan.

Pengembangan TEFA tersebut menjadi wadah pemenuhan kompetensi peserta didik dan tempat berlatih (Inkubator Bisnis) untuk menjadi wirausaha bidang pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Polbangtan Kementan harus berperan sebagai lembaga vokasi yang menghasilkan petani milenial berjiwa entrepreneur.

“Pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa entrepreneur. Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru,” kata Menteri Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengharapkan generasi muda khususnya mahasiswa Polbangtan di seluruh indonesia dapat mengembangkan peluang yang ada.

“Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) diharapkan mampu mendorong generasi muda pertanian menjadi job creator di bidang pertanian,” ujar Dedi.

Polbangtan Gowa sebagai Kampus Vokasi dibawah BPPSDMP Kementan terus melakukan program pendampingan inkubasi kepada calon perusahaan pemula berbasis teknologi (startup teknologi) bidang pertanian.

Keseriusan tersebut dibuktikan dengan meluncurkan Inkubator Bisnis dan Teknologi (IBT) pada 25 Juli 2023 di Gammara Hotel Makassar.

Selain kegiatan launching, pada saat yang sama juga digelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai stakeholder terkait seperti dari AIBI, pengelola inkubator bisnis dari Universitas Hasanuddin, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Muhammadiyah Makassar, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan, DIT dan DCT kabupaten wilayah koordinasi Program Yess, mitra perbankan dan juga alumni Polbangtan Gowa yang merupakan calon tenant IBT Polbangtan Gowa.

Launching dan FGD IBT Polbangtan Gowa merupakan rangkaian kegiatan peringatan Dies Natalis Ke-5 Polbangtan Gowa yang jatuh pada tanggal 25 Juni lalu.

Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Polbangtan Gowa berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa untuk melaksanakan kegiatan pelayanan inkubasi bisnis dan teknologi.

Kegiatan IBT Polbangtan Gowa melakukan pendampingan inkubasi kepada calon perusahaan pemula berbasis teknologi (startup teknologi) khususnya bidang pertanian untuk melahirkan pengusaha baru dan mendorong perkembangan ekonomi Indonesia.

IBT Polbangtan Gowa ternyata juga telah tersertifikasi keanggotaan Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (IBI), dengan nomor anggota 73.01.153 pada tanggal 21 Desember 2022 dan berlaku hingga tahun 2026 mendatang.

Melalui IBT, Polbangtan Gowa berkomitmen menjadi inkubator bisnis profesional dalam menciptakan wirausaha untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan khususnya di Sulawesi Selatan Tahun 2028.

“IBT ini adalah wadah untuk menginkubasi para startup pertanian pemula, agar usahanya dapat berkembang dan bergerak secara komprehensif, mulai dari produksi, marketing hingga ke perizinan” ujar Direktur Polbangtan Gowa Detia Tri Yunandar saat dijumpai media di sela-sela kegiatan launching.

Detia beranggapan bahwa IBT penting dalam mewujudkan visi dan misi Polbangtan Gowa yang berkomitmen untuk melahirkan wirausahawan muda pertanian.

“Melalui IBT para pengusaha muda akan lebih dimatangkan dalam konsep kewirausahaannya, bahkan juga untuk usaha yang mereka tekuni” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sartika selaku Kepala IBT Polbangtan Gowa memberikan tanggapan terkait rencana dan target IBT kedepannya.

“Saat ini kita fokus untuk menginkubasi tiga tenant yang merupakan pengusaha sekaligus alumni Polbangtan Gowa” tuturnya.

Adapun proses inkubasi yang dimaksud adalah pendampingan, pelatihan-pelatihan dan juga pengurusan perizinan usaha kepada calon tenant.

“Harapan kedepannya, IBT Polbangtan Gowa dapat menginkubasi lebih banyak tenant lagi baik melalui sistem inwall maupun outwall” tambahnya.

Tenant inwall adalah tenant/startup binaan yang menyewa ruangan di gedung tenant IBT Polbangtan Gowa, dan melakukan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari di ruangan tersebut. Tenant outwall adalah tenant/startup binaan yang menjalankan kegiatan operasional perusahaannya sehari-hari di tempat/lokasinya sendiri.

Salah satu calon tenant IBT Polbangtan Gowa adalah Elvira yang merupakan alumni Polbangtan Gowa Tahun 2019 yang kini berperan sebagai pengusaha pertanian. Usaha yang digelutinya adalah pengolahan kakao yang dipasarkan dalam bentuk bubuk dengan merk “Coklat Bahagia”.

Elvira menuturkan bahwa keunggulan produk yang dimilikinya adalah pemilihan bahan baku kakao yang dibudidayakan secara alami tanpa menggunakan bahan kimia ataupun bahan sintetis lainnya.

“Saya sangat berterima kasih dengan diselenggarakannya kegiatan ini, dikarenakan dapat memberikan saya ruang untuk mempresentasikan produk saya kepada para stakeholder IBT Poblangtan Gowa, sehingga membuka jalan saya untuk mengembangkan mitra dan jejaring usaha” imbuhnya.

Dalam struktur tim pengelolaannya, IBT Polbangtan Gowa terdiri dari Kepala IBT yaitu Sartika, Nur Rahma Razak sebagai manajer IBT, Munirah sebagai Asisten Manajer I, dan Nur Rasuli sebagai Asisten Manajer II, serta tim teknis lainnya.