Apa Itu Hexymer? Inilah Efek Sampingnya

Hexymer dan Efek Sampingnya
Hexymer dan Efek Sampingnya (Foto:Canva)

Hexymer ini adalah obat yang memiliki kandungan senyawa trihexyphenidyl. Trihexyphenidyl ini termasuk obat yang dalam golongan obat antikolinergik yang dapat bekerja dengan memblokir zat alami tertentu (asetilkolin).

Pada dasarnya, penggunaan obat ini digunakan bersama dengan obat lain untuk mengobati gejala penyakit Parkinson.

Penyakit Parkinson ini adalah sebuh gangguan pada sistem saraf. Dimana, penyakit ini dapat menyebabkan para pengidapnya mengalami kesulitan dengan gerakan, kontrol otot hingga kesulitan dalam mengatur keseimbangan tubuhnya.

Tetapi, hexymer ini sendiri merupakan obat keras yang sangat memerlukan resep dokter, sehingga penggunaan obat ini tidak dapat dilakukan secara sembarangan.

Jadi, kegunaan Hexymer ini diindikasikan untuk pasien yang memiliki gangguan gerakan akibat penyakit Parkinson atau efek samping obat

Untuk dosis dan aturan pakai Hexymer ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Hexymer ini diketahui mengandung Trihexyphenidyl HCL 2 mg.

Pasien dengan alergi terhadap kandungan dalam obat Hexymer ini dapat menggantinya dengan menggunakan obat lain dengan anjuran dari dokter.

Pada dasarnya obat Hexymer merupakan obat keras, sehingga untuk mendapatkannya harus menggunakan resep dokter. Pengguna juga harus mengkonsumsinya sesuai dengan anjuran dari dokter.

Tahukan kamu, dengan konsumsi obat ini tentu saja dapat menimbulkan beberapa efek samping, yaitu:

  • Mulut kering.
  • Pusing.
  • Mual.
  • Sembelit.
  • Sakit kepala.
  • Gangguan penglihatan.
  • Mengantuk.
  • Anyang-anyangan.
  • Gangguan kecemasan.
  • Takikardi (detak jantung lebih dari 100x/ menit.
  • Gugup.
  • Pembesaran pupil mata.
  • Peningkatan bola mata.

Jadi, karena obat yang mengandung kandungan bahan aktif yang berupa Trihexyphenidyl seperti Hexymer ini memiliki beberapa fungsi. Mulai dari untuk membantu mengurangi kekakuan otot, berkeringat maupun produksi air liur.

Tak hanya itu, fungsinya sekaligus adalah dapat membantu meningkatkan kemampuan berjalan pada orang dengan penyakit Parkinson.

Antikolinergik ini diketahui dapat menghentikan kejang otot yang parah pada punggung, leher, dan mata yang kadang-kadang disebabkan oleh obat-obatan psikiatri.

Tak hanya itua, obat ini juga dapat mengurangi efek samping lain seperti adanya kekakuan otot akibat sindrom ekstrapiramidal.

Tetapi, penggunaannya ini masih tidak membantu dalam mengobati masalah gerakan yang disebabkan oleh tardive dyskinesia dan malah dapat memperburuknya.