Gejala utama yang dialamai oleh stiff person syndrome ini adalah otot menjadi kaku pada bagian tubuh dan tungkai. Bahkan, kekakuan ini juga seringkali terjadi bersamaan dengan terjadinya kejang otot.
Nah, ada juga sejumlah faktor yang dapat memicu terjadinya kejang, seperti karena adanya rangsangan lingkungan misalnya s suara keras atau bisa juga karena tekanan emosional.
Dalam kasus yang cukup parah ini, kejang otot tersebut dapat membuat pengidapnya menjadi jatuh saat otot-ototnya mengendur.
Lambat laun dari kondisi gejala tersebut juga dapat membuat pengidapnya akan sulit berjalan hingga lumpuh.
Pengidap sindrom ini juga akan berisiko mengalami depresi hingga kecemasan. Hal ini disebabkan, karena penyakitnya masih sulit diprediksi dan rendahnya GABA yang bisa mengganggu bagian otak yang mengatur kecemasan.
GABA atau asam gamma-aminobutirat ini adalah yang mengatur gerakan saraf dengan mengurangi aktivitas saraf.
Saat jumlah GABA ini menjadi semakin rendah, maka saraf-saraf tersebut akan selalu aktif. Sehingga, kondisi tersebutlah yang menyebabkan kejang otot pada pengidap stiff person syndrome.
4 Komentar