Arti red flag sebuah frasa yang kerap muncul di media sosial, telah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari di kalangan milenial dan Generasi Z.
Secara harfiah red flag berarti “bendera merah,” namun dalam konteks yang lebih luas, ungkapan ini mengacu pada suatu sinyal atau tanda peringatan akan adanya masalah, bahaya, atau abnormalitas.
Menurut Merriam-Webster, red flag dapat diartikan sebagai tanda yang menunjukkan adanya masalah atau bahaya.
Dalam dunia media sosial, frasa ini lebih sering digunakan untuk membahas hubungan antarmanusia, terutama dalam konteks asmara.
Red flag dalam konteks ini merujuk pada perilaku atau karakteristik seseorang yang dapat menimbulkan masalah di masa depan.
Sejarah Istilah Red Flag
Sejarah penggunaan frasa “red flag” sendiri memiliki akar yang menarik. Pada awalnya, red flag atau bendera merah digunakan sebagai tanda perang pada abad ke-17.
Bendera merah ini dikibarkan untuk memberi sinyal bahwa pasukan siap untuk bertempur. Namun, seiring berjalannya waktu, makna bendera merah bergeser menjadi “peringatan” atau “tanda bahaya.”
Salah satu peristiwa sejarah yang menggambarkan makna awal dari red flag terjadi ketika jenderal Meksiko, Antonio López de Santa Anna, mengibarkan bendera merah kepada pasukan Texas.
Tindakan ini menjadi tanda bahwa pasukan López siap bertempur dan tidak akan mengampuni musuhnya.
Makna Red Flag (Bendera Merah) di Berbagai Negara
Tidak hanya dalam konteks perang, penggunaan bendera merah juga memiliki makna yang berbeda di berbagai negara.
Misalnya, dalam beberapa negara, bendera merah dikibarkan untuk menandakan bahwa lapangan tembak sedang digunakan.
Hal ini biasanya dilakukan oleh militer untuk memberi peringatan kepada masyarakat tentang adanya latihan menembak yang sedang berlangsung.
Dalam konteks maritim, bendera merah juga memiliki arti khusus. Kapal laut yang membawa muatan amunisi kadang-kadang mengibarkan bendera merah.
Namun, pada konteks ini, bendera merah melambangkan huruf B dalam abjad bendera sinyal maritim internasional, yang memiliki bentuk seperti ekor burung layang-layang.
Arti Red Flag dalam Bahasa Gaul dan Hubungan Asmara
Namun, dalam perkembangan zaman, frasa red flag lebih sering digunakan dalam konteks hubungan asmara.
Dalam hal ini, red flag diartikan sebagai perilaku atau sifat seseorang yang berpotensi menyebabkan masalah dalam hubungan di masa depan.
Seorang psikiater dan penulis bernama Abigail Brenner, M.D. menjelaskan bahwa red flag dalam hubungan adalah indikator intuitif bahwa ada hal yang perlu dipertanyakan.
Biasanya, red flag adalah pertanda bahwa pasangan atau orang yang diminati memiliki sifat atau perilaku yang berpotensi menyebabkan masalah di masa depan.
Brenner juga menyebutkan sepuluh perilaku yang secara spesifik dapat dianggap sebagai red flag dalam hubungan asmara.
Beberapa contohnya adalah kurangnya komunikasi, sikap tidak bertanggung jawab, ketidakpercayaan yang tinggi terhadap orang lain, keinginan untuk mengendalikan pasangan, rasa tidak aman yang berlebihan dalam hubungan, masa lalu yang kelam atau misterius, hubungan sebelumnya yang tidak pernah berakhir dengan baik, serta perilaku abusive (kekerasan fisik atau psikis) yang sering terjadi.
Dalam era digital ini, penggunaan frasa red flag semakin meluas, terutama di media sosial. Banyak pengguna yang menggunakan red flag sebagai cara untuk mengungkapkan kekhawatiran atau peringatan akan adanya masalah atau karakteristik negatif dalam suatu hubungan.
Frasa ini memungkinkan orang untuk saling berbagi pengalaman, memberikan dukungan, atau memberikan nasehat kepada orang lain yang mungkin sedang menghadapi situasi serupa.
Menurut penjelasan diatas, maka dapat diketahui jika arti red flag ini adalah frasa yang mengandung makna tanda peringatan atau bahaya.
Awalnya, red flag digunakan dalam konteks perang, namun seiring berjalannya waktu, frasa ini lebih sering digunakan dalam konteks hubungan asmara.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan media sosial, red flag telah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari di kalangan milenial dan Generasi Z dan digunakan untuk menyampaikan peringatan atau kekhawatiran akan adanya masalah atau karakteristik negatif dalam hubungan.