Atta Halilintar dan Sederat Publik Figur Dilaporkan Terlibat Robot Trading

 

JAKARTA – Atta Halilintar dan sederat publik figur dilaporkan terlibat Robot Trading Net89. Bahkan tak hanya Atta, ada juga nama Kevin Aprillo. Bukan hanya itu, ada tiga pesohor dunia hiburan Tanah Air lain yang turut dilaporkan dalam kasus ini, yakni drummer Nidji Adri Prakarsa, motivator Mario Teguh, dan selebgram Taqy Malik.

Laporan tersebut dibuat oleh kuasa hukum dari 230 korban, Muhamad Zainal Arifin di Bareskrim Mabes Polri pada Rabu, 26 Oktober 2022.

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/0614/X/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI.

Kelima figur publik tersebut disangkakan dengan Pasal 5 ayat (1) Jo Pasal 2 Ayat (1) Undang Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Ada juga Pasal Pasal 45A Ayat (1) Jo Pasal 10 Ayat (1) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Zainul Arifin, menjelaskan Atta Halilintar diduga menerima hasil kejahatan dari Founder Net89, Reza Paten dalam kegiatan lelang bandana senilai Rp 2,2 miliar.

“Taqy Malik diduga menerima hasil kejahatan dari Reza Paten dalam kegiatan lelang sepeda brompton sebesar Rp 700 juta,” tutur Zainul dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (26/10/2022).

Sementara, kata Zainul, Kevin Aprilio berperan sebagai leader/endorse Net89, diduga mempromosikan Net89 melalui media sosial dan zoom meeting.

Di sisi lain, Atta Halilintar buka suara terkait pelaporan yang dilakukan para korban kasus investasi bodong robot trading Net89. Hal itu diungkapkan Atta melalui akun Instagram story @attahalilintar, Rabu (26/10/2022).

“Salam teman-teman yang nanya saya tentang keterkaitan saya sama robot2 trading net89 yang diberitakan hari ini,” tulis Atta mengawali penjelasannya.

“Jadi saya pada saat itu melakukan lelang barang bersejarah saya yang paling pertama (headband atau bandana) dengan tujuan dana hasil lelang itu akan digunakan untuk membantu pembangunan tempat penghafal Al-Quran dan juga membantu pembangunan masjid,”lanjutnya.

Diterangkan Atta, sebagai publik figur dirinya tidak bisa mengecek satu-satu orang-orang yang menawar headband yang dilelangnya sehingga akhirnya dimenangkan Reza Paten yang merupakan founder Net 89 dengan angka lelang Rp 2,2 miliar.

“Saya tidak mungkin mengecek dan bertanya satu-satu yang nge-bid apalagi ini lelang terbuka. Karena yang mengikuti banyak dan akhirnya ditutup dengan tanggal dan jam yang sudah disepakati,”terangnya.

“Jadi kalau dibilang saya main robot trading atau ada di dalam robot trading net89, saya sama sekali tidak mengerti dan tidak pernah ikut trading-trading robot itu,” tambahnya.

Atta sendiri berharap dengan apa yang dijelaskannya bisa dimengerti semua pihak.(SW)