hainews.co.id, BONE – Dalam sebuah kesempatan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menyebutkan bahwa masa depan pertanian ada di tangan generasi muda.

“Hadirnya Kurikulum Merdeka dalam pendidikan vokasi, akan menjadikan petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimana pun, masa depan pertanian ada di generasi milenial,” ungkap Mentan Amran.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut MBKM menjadi jalan untuk mengenalkan sektor pertanian kepada generasi muda.

Mahasiswa Polbangtan Kementan Jadi Garda Terdepan Kendalikan Rabies di Bone. (Sumber Humas POlbangtan Gowa)

“Hal ini sejalan dengan upaya untuk menarik minat dan membangun kapasitas SDM pertanian yang lebih muda dan terampil, sehingga pertanian modern dapat diimplementasikan”, jelasnya.

Semangat mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa kembali membara di lapangan. Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), para mahasiswa jurusan Peternakan turun langsung mendukung kegiatan BUSER (Buru Sergap Rabies) yang digagas oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone.

Program ini menjadi salah satu upaya strategis pemerintah daerah dalam menekan angka penyebaran penyakit rabies di Kabupaten Bone. Melalui kegiatan vaksinasi massal terhadap hewan penular rabies (HPR), kolaborasi antara instansi dan dunia pendidikan ini menunjukkan kepedulian nyata terhadap kesehatan hewan sekaligus keselamatan masyarakat.

Dua lokasi menjadi fokus pelaksanaan kegiatan BUSER kali ini. Di Desa Pongka, Kecamatan Tellu Siattinge, Kamis (9/10/2025), sebanyak 500 ekor anjing divaksin dan diberikan vitamin serta antibiotik.

Sementara di Desa Carebbu, Kecamatan Awangpone, Minggu (12/10/2025), tercatat 147 ekor anjing menerima layanan serupa.

Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone, drh. Agusriady, memberikan apresiasi tinggi terhadap keterlibatan mahasiswa Polbangtan Gowa.

“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini. Mahasiswa Polbangtan Gowa tidak hanya belajar teori, tetapi juga ikut terjun langsung membantu program pemerintah daerah dalam pengendalian penyakit hewan menular. Ini wujud nyata sinergi antara dunia pendidikan dan instansi pemerintah,” ujarnya.

Bagi mahasiswa, pengalaman ini menjadi lebih dari sekadar praktik lapangan. Andi Muhammad Afriza Kasfi, salah satu peserta MBKM, menuturkan kebanggaannya bisa berkontribusi secara langsung.

“Kami merasa bangga bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan BUSER ini. Selain menambah pengalaman lapangan, kami belajar banyak tentang pentingnya kesehatan hewan bagi masyarakat. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ungkapnya.

Kegiatan BUSER tidak berhenti sampai di sini. Aksi sergap rabies ini akan terus digelar di berbagai kecamatan lain di Kabupaten Bone, memperluas dampak positifnya bagi masyarakat.

Melalui keterlibatan mahasiswa Polbangtan Gowa, kegiatan ini bukan hanya menjadi program pencegahan rabies semata, tetapi juga menjadi laboratorium pembelajaran nyata tempat ilmu bertemu pengabdian, dan semangat muda bersinergi dengan pengabdian kepada masyarakat.