Gangguan defisit perhatian hiperaktif (ADHD) adalah gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan masalah perhatian, hiperaktif, dan impulsif.
ADHD adalah gangguan yang sangat umum, memengaruhi sekitar 6,1 juta anak-anak dan orang dewasa di Amerika Serikat.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang dengan ADHD mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit diabetes tipe 2.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menemukan bahwa anak-anak dengan ADHD memiliki risiko 53% lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 pada usia 25 tahun.
Risiko ini bahkan lebih tinggi pada anak-anak dengan ADHD yang obesitas atau kelebihan berat badan.
Para peneliti tidak yakin apa yang menyebabkan hubungan antara ADHD dan diabetes tipe 2.
Namun, ada beberapa kemungkinan penjelasan. Salah satu kemungkinannya adalah bahwa orang dengan ADHD mungkin lebih mungkin memiliki gaya hidup yang tidak sehat, seperti obesitas, kurang olahraga, dan konsumsi makanan yang tidak sehat. Gaya hidup ini dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Penjelasan lain adalah bahwa ADHD dapat menyebabkan perubahan dalam metabolisme tubuh yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Misalnya, orang dengan ADHD mungkin memiliki tingkat resistensi insulin yang lebih tinggi.
Resistensi insulin adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif untuk memecah gula darah. Hal ini dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi, yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan antara ADHD dan diabetes tipe 2.
Namun, penelitian yang ada menunjukkan bahwa orang dengan ADHD mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini.
Jika Anda memiliki ADHD, penting untuk menjaga gaya hidup yang sehat untuk mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.
Ini termasuk makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan yang sehat.***