Impian Garuda: Jay Idzes, Bek Belanda yang Resmi Bersumpah Jadi WNI

Impian Garuda: Jay Idzes, Bek Belanda yang Resmi Bersumpah Jadi WNI
Impian Garuda: Jay Idzes, Bek Belanda yang Resmi Bersumpah Jadi WNI (Gambar: pssi.org)

Seiring gemuruh kencang sorak sorai dan lagu Indonesia Raya, Jay Idzes mengepalkan tangan ke dadanya, matanya berkaca-kaca.

Kamis, 28 Desember 2023, bukan hanya menjadi awal tahun baru, tapi juga awal lembaran baru untuk bek muda berbakat ini.

Diiringi suasana khidmat, Jay resmi mengucapkan sumpah setia menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), membuka jalan berbakti untuk tanah air barunya.

Lahir di Belanda pada 2 Juni 2000, Jay mewarisi darah Indonesia dari kakeknya yang berasal dari Semarang.

Meski besar di Eropa, kecintaan Jay terhadap Indonesia tak pernah padam.

Sejak remaja, ia giat mempelajari bahasa dan budaya Indonesia, bahkan tergabung dalam komunitas pemuda Indonesia di Belanda.

Hasrat membela Merah Putih pun terus menyala, menjadi motivasi terkuat Jay untuk mewujudkan impiannya berseragam Garuda.

Perjalanan Jay tidaklah mudah. Berbagai birokrasi harus ia lalui, proses naturalisasi yang memakan waktu dan pengorbanan.

Berpisah dari keluarga di Belanda, beradaptasi dengan lingkungan baru, dan berlatih keras bersama klub Liga 1 Indonesia, ia jalani dengan tekad bulat.

Kegigihannya membuahkan hasil. Kemampuan defensif solid dan visi bermain cerdas Jay memikat PSSI, membuka pintu Timnas Indonesia.

Pada September 2023, Jay bertemu Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Perbincangan penuh harap itu menjadi katalisator terwujudnya impian Jay.

Proses naturalisasi berjalan cepat, berujung pada pengambilan sumpah WNI yang khidmat. Kini, Jay resmi menjadi milik Indonesia, siap berjibaku untuk kejayaan timnas tercinta.

Kehadiran Jay disambut hangat oleh pecinta sepakbola tanah air. Kemampuannya melengkapi kekurangan lini belakang Garuda, diharapkan menjadi tembok kokoh pertahanan Indonesia.

Di sisi lain, Jay membawa harapan pemersatu bangsa, bukti bahwa Indonesia bisa merangkul putra terbaiknya di mana pun mereka berada.

Bagi Jay, menjadi WNI bukan sekadar status, tapi wujud cinta dan pengabdian.

Ia teringat kata-kata kakeknya, “Indonesia tanah airmu, Jay. Banggalah dan berjuanglah untuknya.

” Kini, dengan Garuda di dada, Jay siap mengibarkan sang merah putih di panggung sepakbola dunia, bukti nyata bahwa impian tak mengenal batas, dan tanah air selalu memanggil jiwa-jiwa pemberani yang terikat oleh cinta dan persatuan.

Kisah Jay Idzes bukanlah sekadar berita nasional, tapi pesan inspirasi bagi anak muda di seluruh dunia.

Perjuangannya mengajarkan kita bahwa untuk mencapai mimpi, tekad dan pengorbanan tak bisa dilanggar.

Jay telah membuktikan, impian Garuda untuk terbang tinggi kini bertambah kuat, dengan putra bangsa yang lahir dari seberang lautan, namun membawa cinta Indonesia dalam jiwanya.***