“Itu cikal bakal database kita, yang dimaksudkan untuk pengelolaan pupuk subsidi. Kemudian data tersebut diterima pupuk Indonesia untuk mengalokasikan pupuk secara nasional mulai dari lini satu, lini dua, lini tiga, pengecer hingga sampai ke tangan petani,” ucap Dedi.

“Database tersebut juga masuk ke dalam database Bank Himbara. Bank Himbara mengeluarkan kartu tani yang berdasarkan database tersebut, sehingga kalo diawali dari data petani, data penyuluh itu ngaco, maka ngaco pula pengelolaan pupuk subsidi nasional,” sambung Dedi.

Sementara itu Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan), Bustanul Arifin Caya yang menjadi narasumber pada acara ToT memberikan materi tentang peran SIMLUHTAN dalam penggelolaan pupuk bersubsidi.

Pada paparan materinya beliau mengatakan SIMLUHTAN yang berbasis web online memiliki tujuan mengelola data penyelenggaraan penyuluhan, menyajikan data penyelenggaraan penyuluhan, mempercepat arus data penyelenggaraan penyuluhan.

“Data yang dimasukan pada aplikasi SIMLUHTAN haruslah data yang betul-betul ada, data yang akurat dilapangan, selain itu teman-teman penyuluh harus paham tentang program utama penyuluhan pertanian”, ujar Bustanul.