hainews.co.id – Sobat asam lambung pasti sudah mengenal baik obat golongan proton pump inhibitor (PPI) seperti omeprazole dan lansoprazole. Dokter kerap meresepkan obat ini untuk meredakan berbagai gangguan pencernaan, terutama yang berkaitan dengan kelebihan asam lambung.
Obat PPI bekerja dengan menghambat enzim “pompa proton” yang memproduksi asam lambung. Meski tidak menghentikan produksi secara total, PPI mengurangi produksi asam lambung hingga 65 persen dalam waktu sekitar lima hari. Dengan begitu, tubuh tetap memiliki sisa asam lambung untuk mencerna makanan secara normal.
Tak heran jika banyak orang menyimpan obat ini di dalam tas sebagai solusi cepat untuk meredakan gejala GERD, tukak lambung, atau infeksi saluran cerna lainnya.
Namun, apakah aman jika kamu mengonsumsi obat ini terus-menerus?
Asam Lambung: Sahabat yang Perlu Dikendalikan
Sebelum kamu terus-menerus menelan PPI, kamu perlu memahami bahwa asam lambung berperan penting dalam tubuh. Asam lambung memecah makanan, membunuh bakteri berbahaya, dan membantu penyerapan nutrisi. Tapi, ketika produksinya berlebih, asam lambung bisa mengiritasi kerongkongan dan memicu refluks atau GERD.
Waspadai Efek Samping Obat PPI
Meski PPI tergolong aman jika kamu konsumsi sesuai anjuran, tetap saja obat ini bisa menimbulkan efek samping, terutama jika kamu konsumsi tanpa kontrol dokter.
Beberapa efek samping umum meliputi:
-
sakit perut
-
sembelit
-
diare
-
pusing
-
mulut kering
-
sakit kepala
-
demam
-
kembung
-
gatal dan ruam
-
muntah
Kenali Risiko Konsumsi PPI Jangka Panjang
Jika kamu rutin mengonsumsi PPI dalam jangka panjang, kamu berisiko mengalami sejumlah masalah kesehatan. Para peneliti telah mengamati beberapa dampak serius berikut:
1. Infeksi Clostridioides difficile
PPI mengganggu keseimbangan bakteri usus dan meningkatkan risiko infeksi berbahaya seperti C. difficile, yang dapat menyebabkan diare parah dan peradangan usus.
2. Patah Tulang
Obat PPI menghambat penyerapan kalsium, yang membuat tulang lebih rapuh. FDA pun telah memperingatkan risiko patah tulang pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang pada pengguna jangka panjang.
3. Penyakit Ginjal
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi PPI dalam waktu lama bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis. Oleh karena itu, dokter biasanya menghindari pemberian PPI dalam durasi panjang.
4. Kekurangan Nutrisi
PPI mengganggu penyerapan magnesium dan vitamin B12, yang berperan penting dalam menjaga fungsi otot, saraf, serta pembentukan sel darah merah.
Gunakan PPI dengan Bijak
Walau PPI meringankan gejala asam lambung, sebaiknya kamu tidak mengonsumsi obat ini terlalu lama tanpa pengawasan medis. Gunakan PPI sesuai durasi yang dianjurkan dokter, biasanya untuk jangka pendek. Jika keluhan terus berlanjut, sebaiknya kamu konsultasikan kembali untuk mencari solusi jangka panjang yang lebih aman.
Tinggalkan Balasan